Share

Bayi Dilahirkan Caesar, Apa Jadi Lebih Mudah Sakit?

Dyah Ratna Meta Novia, Jurnalis · Rabu 24 Mei 2023 07:35 WIB
$detail['images_title']
Ibu hamil (Foto: Pixabay)

BANYAK ibu yang lebih suka melahirkan secara normal daripada caesar dengan berbagao alasan. Oleh karena itu tak heran banyak calon ibu yang berusaha maksimal untuk bisa melahirkan bayinya secara normal.

Memang menurut medis, melahirkan secara normal memang lebih baik bagi si ibu yang melahirkan dan juga sang bayi. Sebab proses fisiologi tubuh akan berjalan normal setelahnya.

 bayi

“Saat proses melahirkan secara normal, bayi pertama kali bersentuhan dengan mikroba baik yang ada di Miss V ibunya. Itu kasih kekebalan tersendiri pada tubuh bayi," ungkap dr Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi dr Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K).

Mikroba baik yang dimaksud ialah mulai dari Bifidobacterium, Lactobacillus, Bacteroides, dan Enterobacteriaceae. Berbeda dengan persalinan caesar, yang mana dilakukan tindakan operasi pada tubuh si ibu, yang disebutkan ternyata memberikan dampak kurang baik pada bayi.

"Lain cerita dengan bayi lahir caesar, bayi pertama kali berinteraksi dengan mikroba tubuh ibu yang ada di kulit, yang mana kebanyakan adalah mikroba jahat bukan baik," sambungnya.

Mikroba jahat tersebut meliputi, Enterobacteriaceae, Staphylococcus, Clostridium dan Streptococcus, dam masih ada lagi yang lainnya.

Dengan paparan mikroba pertama kali yang berbeda, sambung dr Ariani, inilah yang membuat bayi yang dilahirkan secara sesat bisa berisiko lebih mudah sakit dibanding bayi yang dilahirkan lewat persalinan normal.

 BACA JUGA:

“Dari penjelasan jenis mikroba tersebut, diketahui bahwa anak yang lahir secara caesar membawa mikroba yang jelek saat lahir dari paparan mikroba di kulit ibu. Lain dengan anak dari persalinan normal,” papar dr. Ariani.

 BACA JUGA:

Follow Berita Okezone di Google News

Namun tidak perlu cemas, bayi yang dilahirkan lewat persalinan sesar tetap punya kesempatan tumbuh dengan sehat dengan pemberian ASI eksklusif, karena ASI mengandung banyak sekali mikroba baik. Inilah yang pada akhirnya bisa menyeimbangkan mikroba di dalam tubuh.

"Yang tadinya mikroba jahat mendominasi, dengan masuknya ASI, itu bisa jadi upaya menyeimbangan mikroba di saluran cerna," kata dr. Ariani lagi.

Selain itu, bila anak sudah ada di usia sudah bisa makan, maka orang tua wajib memperhatikan kecukupan jumlah dan kualitas nutrisi. Artinya, apa yang dimakan si anak cukup protein, karbohidrat, dan lemak. Selain itu vitamin dan mineral juga dibutuhkan seperti zat besi dan seng.

Tujuannya, agar anak yang dilahirkan dengan cara sesar ini tidak mudah jatuh sakit dalam tumbuh kembangnya.

"Kalau nutrisi cukup imunitas bagus, kalau kurang ya otomatis bahan untuk imunitas kurang dan ini bikin anak gampang sakit. Tak kalah penting, pastikan saluran cerna anak sehat ya! Sehingga penyerapan nutrisi dari apa yang dimakan berjalan baik. Ini bisa terjadi kalau mikroba baiknya banyak, dan bisa mengalahkan mikroba jahat," pungkas dr. Ariani.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.