WHO Minta Masyarakat Tak Konsumsi Pemanis Buatan, Apa Risikonya?
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2023/05/22/481/2817977/who-minta-masyarakat-tak-konsumsi-pemanis-buatan-apa-risikonya-Sr39YuVwY4.jpg)
KINI Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis imbauan pada masyarakat, untuk tidak menggunakan pemanis buatan atau non-gula (NSS) untuk mengontrol berat badan.
Keterangan resmi WHO itu dikeluarkan, berdasarkan hasil temuan tinjauan sistematis bahwa bukti yang ada menunjukkan konsumsi NSS tidak memberikan manfaat jangka panjang dalam mengurangi lemak tubuh pada orang dewasa atau anak-anak.
"Mengganti gula dengan NSS tidak membantu pengendalian berat badan dalam jangka panjang,” ujar Francesco Branca, Direktur Nutrisi dan Keamanan Pangan WHO dikutip dari laman resmi WHO.
Lebih lanjut, disampaikan kalau hasil tinjauan tersebut membuktikan ada potensi efek yang tidak diinginkan dari penggunaan NSS jangka panjang. Mulai dari peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kematian pada orang dewasa.
“Masyarakat perlu mempertimbangkan cara lain untuk mengurangi asupan gula bebas, seperti mengonsumsi makanan dengan gula alami, seperti buah, atau makanan dan minuman tanpa pemanis," terang Francesco.
Pedoman WHO tentang NSS ini disebut bagian dari rangkaian pedoman diet sehat yang ada, dan bertujuan untuk membangun kebiasaan makan sehat seumur hidup, meningkatkan kualitas diet, dan mengurangi risiko PTM (penyakit tidak menular) di seluruh dunia.
Rekomendasi ini berlaku untuk semua orang, kecuali orang dengan diabetes yang sudah ada sebelumnya dan mencakup semua pemanis non-nutrisi sintetis dan alami atau dimodifikasi yang tidak diklasifikasikan sebagai gula yang ditemukan pada makanan dan minuman diproduksi, atau dijual sendiri.
BACA JUGA:
Contoh umum NSS sendiri, termasuk acesulfame K, aspartam, advantame, siklamat, neotame, sakarin, sukralosa, stevia dan turunan stevia.
BACA JUGA:
Follow Berita Okezone di Google News