Share

Penderita Hipertensi Sering Abai Cek Tekanan Darah, Ini Bahayanya!

Kevi Laras, Jurnalis · Jum'at 19 Mei 2023 19:34 WIB
$detail['images_title']
Hipertensi (Foto: NDTV)

KITA harus selalu memperhatikan kesehatan, salah satunya tekanan darah. Penyakit hipertensi ini umumnya diabaikan oleh masyarakat awam karena dianggap tidak terlalu bahaya, padahal bisa memicu kematian.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal-Hipertensi, dr. Tunggul D. Situmorang, SpPD-KGH yang juga Past President InaSH (Indonesian Society of Hypertension) kalau hipertensi kuncinya harus dikontrol. Dengan rutin mengecek tekanan darah secara berkala.

 hipertensi

"Saat ini seluruh dunia diarahkan untuk mengukur tekanan darah yang baik dan benar. Jadi, tidak bisa sekali diukur 160/90 dia hipertensi, itu mungkin hipertensi, cek dilakukan berkala (sering)," kata Dokter Tunggul dalam Konferensi Pers.

Seseorang dikatakan hipertensi apabila memiliki tekanan darah sekitar 160-an dan ke atas. Efeknya terkadang bisa memicu sakit kepala.

Namun, ia memastikan bahwa kondisi hipertensi setiap orang berbeda-beda. Sementara untuk berapa kali mengukur tekanan darah, dr Tunggul menyarankan bisa dilakukan 2 sampai 3 kali sehari, dengan kondisi yang katanya tenang. Umumnya, pengecekan di awal akan tinggi, sehingga tidak bisa jadi patokan sudah pasti hipertensi.

 BACA JUGA:

Sehubungan dengan ini, ia menjelaskan bahwa datanya sekitar 9,5 juta di dunia angka kematian akibat hipertensi. Dia menegaskan, penyakit ini kerap dianggap sepele karena dinilai tak berbahaya dan tidak menular.

 BACA JUGA:

Follow Berita Okezone di Google News

Padahal hipertensi juga bisa menyebabkan kematian atau silent killer. Dengan demikian, betapa pentingnya, cek kesehatan seperti mengukur tekanan darah tinggi secara berkala dan tepat itu sangat dianjurkan.

"Hipertensi itu suatu penyakit yang sangat berbahaya. Angka kematian mengatakan kematian sekitar 9,5 juta di dunia, karena hipertensi dan ini jadi masalah jadi negara yang berkembang dan negara maju," ungkap Dokter Tunggul.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.