Share

Jangan Abaikan Nyeri, Bikin Penderitanya Tidak Nyaman Beraktivitas!

Dyah Ratna Meta Novia, Jurnalis · Senin 15 Mei 2023 21:38 WIB
$detail['images_title']
Nyeri jangan diabaikan (Foto: Adobe stock)

INTERNATIONAL Neuromodulation Society (INS) Indonesia menggelar kampanye sehat bertema “Indonesia Bebas Nyeri” dan konferesi internasional the Jakarta Pain Intervention, Neuromodulation And Sonologist International Converence (JPNSC) Tahun 2023.

Presiden INS INA & Chairman JPNSC, Dokter Alif N Rahman.Sp.OT,FIPP,FIPM,CIPS,C PSH,AIFO-K mengatakan, permasalahan nyeri pada bagian tubuh di kebanyakan masyarakat indonesia saat ini semakin banyak terjadi. Hal ini diperlukan adanya kesadaran serta kemampuan penanganan untuk menjaga dan mengetahui sedari dini agar kondisi tersebut tidak semakin kompleks.

 nyeri

“Permasalahan kesehatan pasca-pandemi Covid 19 yang semakin kompleks membuat pemerintah terus berupaya untuk memastikan seluruh masyarakatnya selalu dalam kondisi yang prima dan mandiri. Untuk itulah perlu adanya kesadaran agar permasalahan kesehatan tubuh utamanya nyeri di bagian tubuh bisa terdeteksi lebih awal,” ujar Dokter Alif.

Dokter Alif menjelaskan, lewat kampanye sehat dengan tema Indonesia Bebas Nyeri diharapkan dapat menjadi ajang untuk mengenalkan dan memproteksi kesehatan masyarakat Indonesia bahkan Asia. “Agar masyarakat kita lebih peduli dengan kesehatan mereka, utamanya semua hal yang berhubungan dengan syaraf,” ujarnya.

"Saya sebagai seorang dokter spesialis, khususnya Ortopedi tentunya sangat bangga karena profesi ini bisa membuat saya banyak bermanfaat bagi banyak masyarakat. Bagi saya masalah nyeri adalah sesuatu hal yang harus diselesaikan agar pasien bisa hidup lebih nyaman dalam beraktivitas," imbuhnya.

Saat ini pihaknya masih melakukan prosedural operasi-operasi orthopedi bagi pasien yang memang tidak bisa atau tidak mau diberikan intervensi. Sebaliknya, dia melakukan pain intervensi dan neuromodulasi untuk pasien yang memang mungkin belum bisa dilakukan tindakan operatif.

"Sejatinya, penyakit nyeri ini harus kita hilangkan dari tubuh pasien. Dengan berbagai upaya tentunya. Semoga amanah saya sebagai orthopedi dan juga seorang pain practitioner dapat menbantu mewujudkan Indonesia Bebas Nyeri," kata Dokter Alif.

Sementara, Prof. Jan Carlo Barolak Romana, Founder Neorumodulasi dunia mengaku sangat gembira dan antusias menyambut konvensi Neorumodulasi ini. Prof Bedah Syaraf asal Amerika yang telah 40 tahun berpraktik dan sudah mengerjakan 10 ribu kasus ini mengungkapkan bahwa Neuromodulasi merupakan area yang berkembang sangat pesat di dunia kedokteran saat ini.

Menurutnya, pendiri Telsa, Elon Musk bahkan telah membuat prerusahaan Neuromodulasi baru bernama neuro link untuk melakukan stimulasi otak. “Jadi bukan hanya di Indonesia, banyak sekali aktifitas dalam bidang Neuromodulasi di dunia saat ini, dan saya sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujarnya.

Prof Borolak mengatakan, tujuan utama dari Neuromodulasi adalah untuk menolong orang, untuk membuat orang merasa lebih baik. Ini sangat berbeda dengan area lain di bidang kedokteran di mana dokter hanya memberikan obat untuk nyeri misalnya untuk lutut di mana kemudian orang akan kembali merasakan sakit.

 BACA JUGA:

Prof. Henny Suzana Mediani dari Persatuan Perawat Seluruh Indonesia (PPNI) mengungkapkan bahwa secara internasional problem nyeri merupakan masalah yang terus terjadi, baik pada pasien yang memang dirawat di RS dan juga pasien-pasien yang merasakan nyeri seperti nyeri akut, kronis, dan presisten.

 BACA JUGA:

Follow Berita Okezone di Google News

Menurutnya, tugas mengatasi nyeri bukan hanya dari dokter saja, tetapi juga tugas dari perawat sebagai mitra para dokter. Perawat mempunyai moral resposibility untuk mengatasi nyeri, hal ini karena perawat lebih banyak bersama dengan pasien di rumah sakit.

“Artinya perawat harus mengetahui berapa derajat intensitas nyeri yang dialami pasien, perawat juga harus tahu obat yang diberikan dokter seperti apa, efek sampingnya seperti apa,” ujarnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.