Share

Bahaya Pakai Susuk Menurut Medis, Bisa Tembus ke Tengkorak Kepala!

Dyah Ratna Meta Novia, Jurnalis · Sabtu 13 Mei 2023 08:21 WIB
$detail['images_title']
Pakai susuk (Foto: The daily beast)

SELAMA ini masih banyak orang yang senang pakai susuk untuk membuat orang lain atau lawan jenis terpana dan selalu menuruti keinginan si pemakainya. Susuk ini tujuannya untuk memikat lawan jenis ataupun dapat keuntungan lainnya.

Penggunaan susuk berupa jarum tak kasat mata diyakini oleh masyarakat ini bersifat magis (supranatural). Namun meski diminati banyak orang, ternyata susuk ini berbahaya bagi kesehatan.

 Dokter Stephanie

Dokter Stephanie Renni Anindita, Sp. FM, Dokter Spesialis Forensik menjelaskan, kalau susuk familiar bagi penduduk Asia Tenggara, seperti Singapura dan Indonesia. Pada sebuah kasus, ia menceritakan ada susuk hingga bersarang di tengkorak kepala pemakainya.

Susuknya itu sampai masuk ke dalam kepala, atau menusuk bagian otak kiri wanita usia 40-an di Singapura.

"Jadi susuk sendiri merupakan benda kecil berupa jarum yang ditanam di bawah jaringan kulit, diharapkan bisa membawa efek tertentu yaitu magis bagi penggunanya seperti meningkatkan kecantikan, kekuatan, dan lainnya. Susuk ini cukup umum ditemukan di negara Asia Tenggara," kata dr Stephanie dikutip dari YouTubenya.

Keunikan kasus susuk ini, diceritakan oleh dr Stephanie karena tidak masuk diakal bisa menembus tengkorak kepala, setelah melakukan pengecekan CT Scan bagian wanita itu. "Efek dari susuk tersebut, membuat si pemakai kejang-kejang atau epilepsi dan mengalami gangguan pendengaran."

"Jadi pasien seorang perempuan usia 40-an datang dengan gejala kejang atau epilepsi semenjak 15 tahun lalu. CT scannya bersih, baru setelah 5 tahun masuk RS dia melakukan CT scan dan ditemukan benda asing seperti jarum yang menancap di otak besarnya sebelah kiri," jelas dr Stephanie.

"Gejala yang dialami pasien ini selain kejang juga penurunan pendengarannya. Tapi dia selalu menyangkal kalau ada jarum di tengkorak kepalanya. Ia juga selalu menyangkal kalau memakai susuk dan bersikeras enggak mau dioperasi, sehingga membuat dokter bingung," sambungnya.

Alhasil, dari perundingan para dokter dan melihat reaksi di wanita tersebut menolak untuk pengobatan lebih lanjut. Dokter hanya menyarankan untuk tidak melakukan Magnetic Resonance Angiography (MRA) sebuah cek kesehatan yang menggunakan gelombang elektromagnetik.

 BACA JUGA:

Menurut dokter ini berbahaya bagi kondisi wanita itu, karena susuk berkemungkinan bisa bergerak dan melukai bagian kepala atau otak. Tentunya hal ini tidak diinginkan karena bisa berdampak buruk pada kesehatannya.

 BACA JUGA:

Follow Berita Okezone di Google News

"Dokter juga melakukan pertimbangan nggak main-main, karena melihat gejala apa bisa dikendalikan dengan obat-obat. Adapun jika dilakukan tindakan bedah dikhawatirkan bisa menimbulkan cedera lebih parah lagi pada jaringan otak, akhirnya para dokter berunding apakah manfaat dengan risikonya sebanding apa enggak," kata dr Stephanie.

"Akhirnya si perempuan pemakai susuk ini memutuskan tidak mau dilakukan operasi dan hanya mau obat untuk mengendalikan kejang-kejangnya. Akhirnya dokter memberi catatan ke pasien ini agar tidak boleh melakukan pemeriksaan MRA , karena MRA itu gunakan gelombang magnet yang bisa menggerakkan susuk atau jarum," ucap dr Stephanie.

Perlu diketahui, MRA merupakan pengecekan kesehatan di medis. Ini teknologi yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk memvisualisasikan pembuluh darah dalam tubuh manusia, seperti arteri dan vena.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.