Share

Kasus Sifilis Melonjak, Gejala Pada Anak Sama Bahayanya dengan Dewasa!

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Rabu 10 Mei 2023 18:03 WIB
$detail['images_title']
Ibu hamil dengan sifilis (Foto: Parents)

KINI penyakit sifilis atau raja singa dilaporkan Kementerian Kesehatan angka kasusnya melonjak dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2016-2022).

Catatan Kemenkes, kenaikan kasusnya cukup signifikan. Data 2016 menunjukkan, kasus sifilis di Indonesia 12 ribuan dan di 2022 tercatat sudah menembus angka 21 ribuan. Rata-rata penambahan kasus per tahunnya mencapai 17 ribu hingga 20 ribu.

 anak cover

Tingginya kasus sifilis di Indonesia tak sejalan dengan jumlah pasien yang mencari perawatan medis. Menurut Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril, persentase pengobatan pasien sifilis masih rendah.

"Pasien ibu hamil dengan sifilis yang diobati hanya berkisar 40%, sisanya sekitar 60% tidak mendapat pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan," kata dr Syahril dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal, Rabu (10/5/2023).

Ia melanjutkan, masih rendahnya pasien sifilis yang melakukan pengobatan dipengaruhi oleh stigma yang ada di masyarakat, pun rasa malu.

"Setiap tahunnya, dari 5 juta kehamilan, hanya 25% ibu hamil yang di-skrining sifilis. Dari 1,2 juta ibu hamil, sebanyak 5.590 ibu hamil positif sifilis," tambah dr Syahril.

Padahal, anak dengan sifilis positif sangatlah menderita. Kesakitan yang mereka alami sama seperti orang dewasa. Gejala yang muncul di anak positif sifilis, gak jauh berbeda dengan orang dewasa.

Menurut laporan Children's Health, ada tahapan sifilis pada anak, dimulai dari tahap primer hingga sekunder. Pada tahap primer, anak akan mengalami luka di lokasi infeksi dan biasanya berlangsung selama 3-6 minggu.

Nah, kalau sudah masuk ke tahap sekunder atau tahap kedua, ruam dan gejala lainnya akan muncul. Tahap ini biasanya berlangsung selama 1 hingga 6 bulan.

 BACA JUGA:

"Di tahap sekunder, luka yang muncul biasanya berbentuk ruam di anus, mulut, dan Miss V. Ruamnya bisa berupa bercak merah atau merah kecoklatan," jelas laporan kesehatan itu.

 BACA JUGA:

Follow Berita Okezone di Google News

Gejala lainnya bisa berupa:

1. Kelelahan

2. Demam

3. Rambut rontok

4. Sakit kepala

5. Nyeri otot

6. Sakit tenggorokan

7. Pembengkakan kelenjar getah bening

8. Penurunan berat badan

Pada kasus yang lebih kompleks, anak dengan sifilis positif bisa mengalami tahap tersier yang mana penyakit yang diderita lebih serius. Misalnya, kerusakan jantung dan pembuluh darah, kerusakan sistem saraf, kerusakan organ tubuh, neurosifilis dan sifilis okular.

Dari gejala itu, pasien umumnya akan mengalami juga beberapa kondisi seperti demensia, sakit kepala hebat, masalah otot, perubahan penglihatan, hingga mati rasa.

Jadi, penting buat masyarakat, khususnya ibu hamil untuk tes sifilis. Ini untuk mencegah bayi lahir dengan sifilis dan dengan begitu, si kecil bisa tumbuh lebih sehat.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.