Share

Jumlah Test Covid-19 di Laboratorium Klinik Menurun Usai WHO Cabut Status Pandemi

Raden Yusuf Nayamenggala, Jurnalis · Senin 08 Mei 2023 04:00 WIB
$detail['images_title']
Laboratorium sepi usai WHO cabut status darurat Covid-19. (foto: Shutterstock)

KEPUTUSAN World Health Organization (WHO) yang mencabut status darurat kesehatan global atas Covid-19, perlu dimaknai sebagai penanda penting bagi masyarakat Indonesia dan global.

Adapun Keputusan tersebut diumumkan Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus berdasarkan rekomendasi Komite Kedaruratan WHO. Pengumuman tersebut pun berdampak pada Laboratorium Klinik, seperti halnya Prodia.

 BACA JUGA:

Mengenai tersebut, Business Marketing Director PT Prodia Widyahusada TBK, Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan, bahwa memang ada penurun untuk pemeriksaan Covid-19.

 Laboratorium

"Jadi kalau dilihat memang terjadi penurunan visit untuk orang yang mau periksa Covid-19," ungkap Indriyanti Rafi Sukmawati saat ditemui di konfrensi pers Prodia 50th Anniversary "Golden Steps for The Future" di The Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

 BACA JUGA:

Menurut Indri, ada perbedaan kunjungan untuk test Covid-19 dengan tahun sebelumnya yang cukup signifikan. Di mana saat kuartal pertama tahun 2022 masih cukup banyak karena tengah ramai varian Omicron, sedangkan di kuartal 1 tahun 2023 sangat sedikit sekali masyarakat yang melakukan test Covid-19 seperti antigen atau PCR.

Melihat penurunan tersebut, Indri mengaku setelah pandemi mulai melandai dan penurunan pasien yang melakukan pemeriksaan Covid-19, tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lebih meningkat.

Follow Berita Okezone di Google News

Hal itu lantaran pengalaman di masa pandemi, seperti halnya penyakit komorbid yang berbahaya yakni diabetes melitus dan hipertensi.

"Awarness masyarakat seharusnya lebih meningkat saat ini, jadi kalau dulu orang mau medical check up itu ogah-ogahan yah, tapi sekarang kan ingat waktu pandemi Covid-19 kalau kita punya komorbid bisa lebih bahaya,kita sih berharap bahwa awareness itu tetap ada untuk kesehatan di masyarakat setelah pandemi," ucapnya.

Namun, ditengah penurunan kunjungan masyarakat yang melakukan pemeriksaan COVID-19, terjadi peningkatan kunjungan untuk pemeriksaan Diabetes Melitus. Hal itu menjadi bukti kesadaran masyarakat akan penyakit diabetes melitus cukup tinggi.

"Yang mulai naik itu pemeriksaan diabetes melitus, cukup signifikan, Prodia itu dari awal kan pada saat pandemi Covid-19 2020 dan 2021 kita sudah fokus untuk pemeriksaan non covid atau penyerta Long Covid, karena kita tahu cepat atau lambat pasti turun covid itu, jadi kita fokus pada pemeriksaan non covid, tapi kalau pemeriksaan Covid-19 sih kita tetap sediakan," jelas Indri.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.