doctorSHARE bersama MNC Peduli dan Perhimpunan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI), diketahui baru saja menggelar operasi katarak di wilayah Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Operasi katarak ini dilakukan di aras Rumah Sakit Apung (RSA) berjenis tongkang - RSA Nusa Waluya II.
Gelaran operasi katarak tersebut, diselenggarakan selama dua hari sejak 4 hingga 5 April lalu. Penyelenggaran operasi ini sendiri, secara khusus hadir bagi masyarakat Kecamatan Mawasangka Tengah, Buton Tengah yang juga sebagai lokasi berlabuhnya RSA Nusa Waluya II.
Bukan tanpa perjuangan, tahukah Anda ternyata untuk bisa sampai di Pelabuhan Desa Lanto, Kecamatan Mawasangka Tengah, tim maritim doctorSHARE bahkan sempat dihantam cuaca buruk sehingga harus bersembunyi di balik Pulau Talaga Raya selama kurang lebih sampai 7 jam lamanya.
Tantangan tak berhenti sampai situ, selanjutnya saat ingin melanjutkan perjalanan, jankar kapal sempat tidak bisa naik dan akhirnya mengakibatkan tim harus bekerja ekstra selama 12 jam untuk tiba di lokasi pelayanan. Namun seluruh tim tetap semangat dan tak menyerah.
Follow Berita Okezone di Google News
Sementara itu, merujuk pada data Kementrian Kesehatan tahun 2022, berdasarkan survey Rapid Assessment of Avoidble Blindness diperkirakan 3 dari 100 orang berusia lebih dari 50 tahun mengalami kebutaan atau sekitar 1,6 juta orang dan faktor penyebab utamanya adalah katarak.
Pemerintah sendiri kini menargetkan penurunan gangguan penglihatan sebesar 25 persen pada 2030. Inilah mengapa semua stakeholder, termasuk organisasi kemasyarakatan diminta untuk ikut berperan aktif di dalamnya.
Menanggapi kondisi urgensi tersebut, langkah kecil yang bisa dikontribusikn doctorSHARE dan para mitranya adalah dengan meng-agendakan operasi katarak di setiap lokasi RSA bersandar.
“Tren katarak ini paling banyak kasusnya pada masyarakat pesisir,” ujar Tutuk Utomo Nuradhy selaku Managing Director doctorSHARE.
“Buton Tengah ini menjadi tempat kelima kami melakukan operasi katarak gratis, dalam kurun waktu 2 tahun belakangan, dengan total intervensi hampir seribu pasien,” tambahnya.
Dalam gelaran operasi katarak kali ini, target pasien yang diintervensi adalah 150 orang, menyesuaikan kemampuan pembiayaan doctorSHARE. Antuasiasme masyarakat terlihat sangat tinggi, terlihat dari pasien yang mendaftar untuk screening membludak mencapai lebih dari 400 orang.
Dari jumlah tersebut yang lolos dan layak dioperasi sejumlah 154 orang, dengan rincian Katarak 125 orang, Pterigium 27 orang dan operasi mata lainnya sebanyak dua orang.
Para pasien yang sukses dioperasi pun mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih yang terdalam.
“Nanti saya bisa ke kebun lagi, selama ini saya kesulitan jalan karena penglihatan dua mata ini kabur,” ungkap Arsidik, salah satu pasien yang dioperasi.
Senada dengan Arsidik, nenek Aminah yang juga turut dioperasi juga merasa senang akan bisa melihat dengan jelas wajah para cucunya.
“Saya hanya tahu nama saja, tetapi wajah cucu-cucu tidak lihat jelas. Setelah operasi ini saya baru sungguh-sungguh bertemu dengan cucu-cucu saya,” jelas Nuriah.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Buton Tengah, Kasman menyampaikan penghargaan kepada doctorSHARE dan para mitranya untuk intervensi katarak dan segenap layanan yang cukup lengkap yang dihadirkan oleh RSA Nusa Waluya II.
“Masyarakat cukup tunjukkin kartu identitas, semua layanan poli umum dan spesialis serta Katarak dihdirkan dengan cuma-cuma,” ungkap Kasman.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Buton Tengah, saya sampaikan penghargaan dan terima kasih mendalam kepada doctorSHARE, MNC Peduli, dan semua pihak lainnya,” pungkas Kasman.
Sebagai informasi, selama tiga bulan ke depan RSA Nusa Waluya II akan bersandar dan melayani masyarakat Buton Tengah di Mawasangka Tengah dan sekitarnya yang membutuhkan.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.