Share

Vaksin hingga Obat, 28 Produk Baru Dikembangkan untuk Pengendalian Malaria

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Rabu 26 April 2023 09:00 WIB
$detail['images_title']
seputar malaria, (Foto: Boldsky)

MALARIA masih jadi momok kesehatan masyarakat global, termasuk Indonesia. Mengingat, masih tingginya kasus malaria di dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya membawa kabar baik di Hari Malaria Sedunia 2023. WHO menyebutkanpara peneliti tengah mengembangkan obat dan vaksin baru malaria.

Dilaporkan bahwa ada 28 produk baru untuk pengendalian vektor malaria yang kini sedang diteliti dan dikembangkan. Puluhan produk baru tersebut meliputi, jenis kelambu berinsektisida baru, umpan menarik nyamuk, penolak nyamuk untuk ruangan, tabung atap, dan rekayasa genetika nyamuk.

 BACA JUGA:

"Jika alat ini menunjukkan kemanjuran dalam pengendalian penyakit, WHO akan mengembangkan rekomendasi kebijakan baru atau mengubah yang sudah ada untuk mendukung penerapannya di negara-negara terdampak," bunyi pernyataan WHO, dikutip dari laman resmi WHO Indonesia, Rabu (26/4/2023).

Tak hanya itu, disebutkan lebih lanjut juga ada sejumlah vaksin malaria yang sedang dikembangkan, begitupun diagnostik baru bahkan obat malaria baru. Vaksin yang sedang dikembangkan salah satunya adalah R21 yang merupakan jenis vaksin S.

Follow Berita Okezone di Google News

Sedangkan untuk obat, saat ini tengah diteliti obat malaria yang sifatnya 'non-ACT' dan juga 'Triple ACTs'. Sementara untuk diagnostiknya, sekarang disebutkan tengah dikembangkan alat baru yang dapat mengatasi delesi gen HRP2/3 serta diagnosis melalui saliva (air liur) dan urin. Semua ini diharapkan bisa menjadi senjata ampuh dalam pengendalian kasus baru malaria yang angkanya tidak sedikit.

Dituturkan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, pada 2021, penyakit malaria faktanya sudah membunuh kurang lebih hingga sebanyak 619.000 jiwa dan estimasi kematian akibat malaria di Indonesia yang mencapai 1.412 kasus. Dengan total kasus malaria di dunia pada 2021 mencapai 247 juta kasus baru.

"Naik dari kasus pada 2020 yaitu 245 juta," kata Prof Tjandra.

Di Indonesia sendiri, kematian akibat kasus penyakit malaria memang menunjukkan penurunan di bawah 25 persen. Namun angka ini masih terbilang kecil, jika melihat semua negara di Asia Tenggara kecuali Indonesia melaporkan penurunan kematian akibat malaria sampai di level 40 persen.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.