Share

Bed Rest untuk Ibu Hamil: Tujuan, Penyebab, dan Pantangannya

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Jum'at 14 April 2023 22:00 WIB
$detail['images_title']
bed rest ibu hamil, (Foto: Freepik)

Informasi lengkap seputar bed rest untuk ibu hamil akan dibahas singkat dalam artikel ini. Mulai dari apa tujuannya hingga pantangan yang harus diperhatikan.

Sering terdengar anjuran bahwa ibu hamil tidak boleh terlalu capek, dan harus banyak beristirahat bahkan ada sebagian wanita yang sedang mengandung ini harus bed rest alias istirahat total.

Bed rest untuk ibu hamil adalah kondisi yang mengharuskan seorang ibu hamil memperbanyak istirahat. Ini direkomendasikan karena dokter atau bidan, karena mengkhawatirkan kesehatan sang ibu bisa menyebabkan komplikasi kehamilan atau persalinan prematur.

Dokter atau bidan terkadang meminta ibu hamil untuk bed rest juga supaya kehamilan terjadi tepat waktu sesuai prediksi, tidak terlalu cepat atau terlalu terlambat," dilansir dari Cleveland Clinic, Jumat (14/4/2023)

Durasi bed rest sangat ditentukan oleh kondisi kesehatan sang ibu, bisa beberapa minggu atau hingga bulanan. Umumnya, bed rest ini direkomendasikan karena pertimbangan fator keamanan dan keselamatan kehamilan, dan keselamatan janin yang dikandung.

Secara medis, ada beberapa alasan khusus dokter atau bidan menganjurkan seorang ibu hamil menjalani bed rest, yakni meliputi:

 BACA JUGA:

1. Preeklamsia: Ibu hamil yang mengalami preeklamsia berpotensi berbahaya pada ibu maupun janinnya. Tanda preeklamsia ini mencakup pembengkakan, peningkatan tekanan darah, dan meningkatnya kadar protein dalam urin.

 BACA JUGA:

2. Pendarahan Miss V: Jika semasa hamil mengalami pendarahan Miss V, kemungkinan besar dokter atau bidan akan menyarankan untuk bed rest. Penyebab terjadinya pendarahan ini, bisa karena plasenta previa (plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks) atau karena solusio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya).

Follow Berita Okezone di Google News

3. Persalinan prematur: Jika kelahiran prematur, ibu hamil biasanya akan diminta untuk bed rest.

4. Serviks lemah: Serviks yang tak kuat bisa membuka atau melebar sebelum waktunya. Jika kondisi ini terjadi, maka ibu hamil disarankan untuk bed rest.

5. Penipisan serviks: Kondisi lain yang biasanya mengharuskan ibu hamil bed rest adalah ketika dokter atau bidan tahu bahwa terjadi penipisan serviks selam masa kehamilan.

6. Hamil anak kembar: Pada beberapa kasus, ibu yang hamil anak kembar bisa diminta lebih banyak beristirahat dan mengurangi aktivitas.

7. Komplikasi dari kehamilan sebelumnya: Contohnya pernah mengalami keguguran, lahir mati, atau kelahiran prematur sebelumnya, maka di kehamilan sekarang akan diminta untuk perbanyak istirahat.

8. Ukuran janin kecil: Bila pemeriksaan menunjukkan bahwa pertumbuhan janin kecil untuk usianya, maka dokter atau bidan pada umumnya menyarankan bed rest.

Ibu hamil yang menjalani bed rest, tidak boleh melakukan hal ini dengan gegabah. Setiap ibu hamil memiliki kondisi masing-masing. Ada yang masih boleh melakukan aktivitas lain di atas ranjang, ada yang sama sekali tak boleh melakukan apa-apa.

Maka dari itu, ada beberapa hal yang diketahui menjadi pantangan saat bed rest. Secara umum berikut ini beberapa pantangan saat bed rest untuk ibu hamil yakni, melakukan aktivitas dengan berdiri atau berjalan selama 30 menit non-stop, mengangkat beban berat, memasukkan atau menempatkan apa pun di Miss V, berhubungan seksual dalam bentuk apa pun, melakukan pekerjaan yang membutuhkan gerakan berjalan atau berdiri.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.