Share

CDC Keluarkan Warning Potensi Kasus Impor Virus Marburg

Kevi Laras, Jurnalis · Senin 10 April 2023 08:00 WIB
$detail['images_title']
virus Marburg, (Foto: Alamy via Reuters Connect-Mauro Rodrigues)

PUSAT Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) diketahui baru saja mengeluarkan peringatan terkait virus Marburg.

Warning yang dikeluarkan oleh CDC ini, yakni peringatan sehubungan dengan potensi kasus impor virus Marburg. Peringatan tersebut keluar, sebagai bentuk pencegahan dari wisatawan yang datang dari negara dengan kasus virus Marburg.

"CDC juga sudah mengeluarkan peringatan perjalanan untuk Tanzania dan Guinea Ekuatorial, mendesak para pelancong ke negara-negara ini untuk melakukan tindakan pencegahan, menghindari kontak dengan orang sakit dan kelelawar, serta mewaspadai gejala setidaknya tiga minggu setelah perjalanan," dilansir dari Today, Senin (10/4/2023).

 BACA JUGA:

Virus Marburg sendiri memang terus menjadi perhatian dunia, karena fatalitasnya yang tinggi. Virus mematikan yang merebak di negara-negara Afrika ini, dinilai Badan Kesehatan Dunia (WHO) punya tingkat kematian hingga 50 persen.

Follow Berita Okezone di Google News

Bahaya dari virus Marburg memang berskala berat, dengan tingkat kematian dari virus Marburg rata-rata adalah 50 persen, namun virus ini punya catatan rasio kematian kasus wabah di masa lalu berkisar antara 25 sampai sekitar 90 persen.

Penyakit ini juga disebut sebagai demam berdarah mematikan atau menyerupai Ebola.

"Virus Marburg adalah bagian dari keluarga virus yang kami sebut virus demam berdarah, dan terkait erat dengan Ebola,” kata Dr. William Schaffner, profesor penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center.

Penularan dari virus Marburg seperti virus SARs-COV-2 atau Covid-19, karena memerlukan kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh.

Sebagai informasi, sejauh ini data kasus virus Marburg per Febuari 2023, di Guinea ada 14 kasus yang dikonfirmasi dan 10 kematian yang dikonfirmasi. Kemudian ada juga Tanzania yang melaporkan wabah Marburg telah menyebabkan delapan kasus terkonfirmasi dan lima kematian di negaranya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.