Share

Waspada Aterosklerosis! Tanda Penyakit Jantung yang Tersembunyi

Diva Daniswara, Jurnalis · Kamis 30 Maret 2023 22:00 WIB
$detail['images_title']
Aterosklerosis tanda penyakit jantung yang tersembunyi, (Foto: Freepik)

GEJALA penyakit jantung biasanya disertai dengan nyeri dada, sesak napas, berkeringat dingin, dan lain-lain. Namun, tahukah Anda bahwa penyakit jantung tidak selalu disertai dengan gejala-gejala tersebut?

Ya, penyakit jantung yang notabene bisa dialami oleh siapapun ini kebanyakan tidak menimbulkan gejala loh!

Menurut studi penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine risiko seseorang terkena serangan jantung bisa mencapai delapan kali lipat lebih tinggi jika orang tersebut memiliki kondisi-kondisi jantung yang tersembunyi yang disebut aterosklerosis, dilansir dari The Sun, Rabu (30/3/2023).

Kondisi aterosklerosis ini mungkin tidak terdiagnosis, sampai akhirnya sudah terlanjur terlambat karena kurangnya gejala. Secara medis, aterosklerosis merupakan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan plak di dinding pembuluh darah.

Aterosklerosis bisa terjadi pada beberapa bagian tubuh, salah satunya jantung. Kondisi ini biasanya pada tahap awal tidak terdiagnosis karena kurangnya gejala. Gejalanya, baru mulai muncul saat semakin banyak penumpukan plak yang terjadi.

Follow Berita Okezone di Google News

Dijelaskan di laman resmi National Health Service (NHS) Inggris, aterosklerosis terjadi ketika timbunan lemak menumpuk di arteri seseorang dari waktu ke waktu, makin lama mempersempit dan mempersulit darah untuk melewatinya.

Studi ini menekankan bahwa meskipun seseorang sudah mengidap aterosklerosis pada usia muda, kondisi tersebut bisa tidak terdeteksi dan tidak menimbulkan gejala apa pun selama bertahun-tahun. Hipotesa ini diperoleh setelah para peneliti di Kopenhagen, Denmark, mempelajari lebih dari 9.000 orang yang berusia minimal 40 tahun dan tidak punya riwayat penyakit kardiovaskular untuk menentukan risiko serangan jantung.

Hasilnya ditemukan 46 persen partisipan dengan aterosklerosis koroner subklinis (tidak memiliki gejala), dari  jumlah tersebut, 10 persen memiliki bentuk penyakit yang obstruktif (tidak menular), sedangkan 36 persen lainnay punya penyakit yang tidak obstruktif.

Dari hasil tindak lanjut dengan peserta antara satu bulan sampai sembilan tahun kemudian, mendapati bahwa 71 orang mengalami serangan jantung dan 193 di antaranya meninggal dunia.

Para peneliti memprediksi penderita aterosklerosis punya risiko terkena serangan jantung yang lebih tinggi, sampai lebih dari delapan kali lipat. Artinya, sangat penting melakukan pemeriksaan kesehatan lebih awal, supaya bisa mengurangi risiko penyakit lainnya yang muncul.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa deteksi dini merupakan hal yang penting untuk penyakit jantung. Kami berharap (hasil studi) ini bisa menarik lebih banyak orang yang sudah melakukan CT scan untuk melakukan skrining penyakit kardiovaskular," tutur Dr.Kofoed.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.