Share

Kenali Tanda Stroke yang Butuh Penanganan Medis Segera

Kevi Laras, Jurnalis · Jum'at 31 Maret 2023 04:00 WIB
$detail['images_title']
Tanda penyakit stroke yang harus ditangani medis. (foto: Istimewa)

PENYAKIT stroke di Indonesia, menjadi urutan pertama yang harus dilawan karena penyebab kematian. Beberapa waktu lalu, kementerian Kesehatan melahirkan slogan SEGERA ke RS sebagai langkah mendeteksi dan melawan penyakit stroke.

SEGERA ke RS adalah singkat dari tanda seseorang terkena stroke. Berikut rincian arti dari SEGERA ke RS dikutip dari laman resmi Kemenkes.

 BACA JUGA:

1. Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba

2. Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba

tanda stroke

3. Bicara pelo atau tiba-tiba tidak dapat bicara atau tidak mengerti kata-kata atau bicara tidak nyambung

4. Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh

5. Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba

6. Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor atau gemetar, sempoyongan).

Follow Berita Okezone di Google News

Sehubungan dengan ini, dokter spesialis saraf dr.Ricky Gusanto Kurniawan mengatakan gejala dari stroke bisa terjadi tiba-tiba. Maka perlu diwaspadai, faktor risikonya.

Hal ini mengingat penyakit stroke terjadi secara bertahap, dan dipengaruhi banyak faktor (multifaktor). Terdapat tiga faktor utama perlu diwaspadai yaitu hipertensi, diabetes dan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok atau makan sembarangan.

"Gejalanya memang mendadak, tapi prosesnya tidak mendadak itu berjenjang atau berproses. Seperti kita lihat adanya lemak yang tertimbun di saluran darah, semakin lama semakin menutup. Stroke itu selalu multifaktor tidak singlefaktor ya," ujar dr. Ricky pada sebuah kesempatan.

Sementara bagi anda yang terkena stroke, jangan khawatir. Dalam pengobatannya ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Namun alangkah baiknya, mencegah lebih baik daripada mengobati.

"Don't worry, iya ditanggung," jelas Koordinator Substansi Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dr. Theresia Sandra Diah Ratih dalam kesempatan yang sama.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.