Share

Usai Makan Makanan Sisa, Kaki Mahasiswa Ini Terpaksa Diamputasi

Diva Daniswara, Jurnalis · Kamis 30 Maret 2023 08:00 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (Foto: Freepik)

NASIB malang menimpa seorang mahasiswa yang terpaksa harus kehilangan kakinya, karena harus diamputasi pasca memakan makanan sisa.

Pemuda berinisial “JC” berusia 19 tahun itu mengalami pembusukan di kakinya, tak lama setelah ia memakan sisa makanan China milik sang teman. Kronologi berawal ketika JC membawa bungkusan makanan sisa tersebut untuk dimakan di rumah.

Sebelumnya, JC diketahui dalam kondisi sehat. Namun setelah makan nasi, ayam, dan lo mein sisa dari restoran yang ia bawa, remaja tersebut mulai mengalami sakit perut dan mual.

Kondisinya semakin parah, JC kemudian diketahui muntah dengan warna muntah seperti air atau merah kecokelatan, tubuhnya pun menggigil, lemah, nyeri otot, nyeri dada, sesak napas, sakit kepala, kekakuan leher, dan penglihatan yang kabur. Akhirnya JC pun harus dilarikan ke rumah sakit, mengutip New York Post, Kamis (30/3/2023).

Dalam laporan yang diterbitkan pada The New England Journal of Medicine, mahasiswa yang dirawat di Rumah sakit Umum Massachusetts itu mengalami syok, kegagalan organ ganda, dan ruam. Ia disebut mengalami sepsis, tubuhnya bersuhu tinggi lebih dari 105 derajat Fahrenheit dan detak jantungnya 166 kali per menit dengan laju pernapasan 28 kali per menit.

“Ruam purulen retikuler (seperti jaring) yang menyebar terlihat ada di wajah, dada, perut, punggung, lengan, dan kaki, kecuali telapak tangan dan telapak kaki,” bunyi laporan jurnal tersebut.

Pasca menjalani pemeriksaan lebih lanjut dengan tes darah dan urin. Hasilnya, JC didiagnosis terinfeksi bakteri yang disebut Neisseria meningitidis. Bakteri ini diduga berasal dari sisa makanan yang ia makan, akibatnya terjadi penggumpalan darah dan gagal hati.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara Nekrosis kulit yang ia alami, disebabkan karena "purpura fulminans", komplikasi serius dari septikemia meningokokus yang merupakan tipe infeksi bakteri pada aliran darah. Kasus yang jarang terjadi namun punya tingkat kematian tinggi bahkan setelah diobati.

Disebutkan lebih lanjut, dari laporan Newsweek, dokter yang memeriksa JC menemukan kalau pemuda tersebut hanya menerima satu dari tiga dosis vaksin konjugat meningokokus tanpa booster, dan hanya menerima satu dosis vaksin meningokokus serogrup B dari dua atau tiga yang direkomendasikan oleh CDC, Newsweek melaporkan.

Pada akhirnya, semua jari dan kaki bagian di bawah lutut JC harus diamputasi, kini JC dalam proses pemulihan kakinya.

Disebutkan lebih lanjut, dari laporan Newsweek, dokter yang memeriksa JC menemukan kalau pemud itu hanya menerima satu dari tiga dosis vaksin konjugat meningokokus tanpa booster, dan hanya menerima satu dosis vaksin meningokokus serogrup B dari dua atau tiga yang direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.