Share

6 Tanda Diabetes Melitus pada Anak, Gampang Marah Salah Satunya!

Pradita Ananda, Jurnalis · Rabu 29 Maret 2023 15:35 WIB
$detail['images_title']
Gejala diabetes melitus pada anak, (Foto: News Medical)

PENYAKIT diabetes, yang dikenal sebagai ibu atau akar dari banyak penyakit kronis lainnya tak hanya menyerang remaja, dewasa muda atau lansia. Diabetes juga faktanya sudah bisa menyerang sejak anak-anak.

Ya, diabetes mellitus (DM), penyakit metabolik yang sifatnya kronis dan berpotensi untuk mengganggu tumbuh kembang anak. Pada anak dikenal ada dua jenis diabetes yang sering dialami, yakni DM tipe-1 dengan jumlah kadar insulin rendah akibat kerusakan sel beta pankreas dan DM tipe-2 yang timbul karena adanya resistensi insulin, yaitu level insulin dalam darah normal.

Faktanya, prevalensi kasus penyakit ini pada anak terus mengalami peningkatan. Kasus DM Tipe 1 pada anak, meningkat sebanyak 70 kali lipat sejak tahun 2010 hingga 2023 ini. Padahal, pada 2010 prevalensi kasus diabetes mellitus anak di Indonesia, hanya 0,028 per 100 ribu jiwa. Angkanya kemudian melonjak, pada tahun 2023 prevalensi kasus diabetes mellitus sudah menjadi 2 per 100 ribu jiwa.

Semakin meningkatnya kasus diabetes pada anak, sepatutnya orangtua tahu dan paham apa saja gejala atau tanda-tanda anak mengidap diabetes. Berikut enam tanda gejala diabetes pada anak yang patut diwaspadai para orangtua, merujuk pada paparan Prof. Aman B. Pulungan, MD, Ph.D, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi, Rabu (29/3/2023).

1. Banyak makan: Anak yang punya diabetes, umumnya akan merasakan lapar terus-menerus. Rasa lapar ini datang walau baru saja selesai makan, karena rasa lapar ini didorong oleh jumlah insulin yang tak memadai. Imbasnya, gula tidak dapat diolah menjadi energi.

2. Haus terus-menerus: Merasa merasa haus terus-menerus, makanya anak jadi banyak minum. Rasa haus ini disebabkan karena ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin, alhasil tubuh mengalami dehidrasi.

Follow Berita Okezone di Google News

3. Sering buang air kecil dan mengompol: Sebagai efek domino dari terus merasa haus dan banyak minum, tapi tidak diimbangi dengan kemampuan tubuh untuk menyerap cairan dengan baik. Anak pengidap diabetes melitus memang akan lebih sering buang air kecil daripada frekuensi normal, terlebih saat malam hari.

4. BB turun drastis: Mengalami penurunan berat badan yang drastis dalam 2 sampai 6 pekan sebelum terdiagnosis. Meski anak sering makan, tetapi tetap tak membuat tubuhnya jadi bertambah gemuk, justru cenderung kehilangan berat badan dalam jumlah yang cukup signifikan. Kondisi yang terjadi karena ketidakmampuan tubuh menyerap gula darah dalam tubuh. Makanya, membuat jaringan otot dan lemak menyusut.

5. Kelelahan: Tubuh anak yang tidak mampu menyerap gula dari makanan, membuat tubuh anak jadi kekurangan energi sehingga gampang capek.

6. Gampang marah: Anak juga akan mengalami gangguan perilaku dan perubahan emosi, jadi cepat marah dan murung. Tanda kedaruratan lainnya yang perlu diwaspadai, contohnya sesak napas, dehidrasi, syok dan napas yang berbau keton.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.