Share

Kocak! Peneliti Ini Telan Kepala Lego untuk Teliti Sistem Pencernaan

Tangguh Yudha, Jurnalis · Sabtu 18 Maret 2023 18:53 WIB
$detail['images_title']
Peneliti telan lego untuk mencari tahu cara kerja sistem pencernaan. (foto: Unsplash)

ADA banyak cara aneh yang dilakukan peneliti untuk mencari tahu sesuatu. Seperti kali ini, sekelompok ilmuwan yang terdiri dari enam orang melakukan eksperimen dengan menelan kepala Lego untuk meneliti sistem pencernaan. Mereka bertekad untuk mencari tahu berapa lama tubuh bisa mengeluarkan kepala Lego yang masuk ke sistem pencernaan.

Enam ilmuwan profesional perawatan kesehatan pediatrik itu menamai penelitiannya dengan judul "Everything is awesome: Don't forget the Legoā€ atau dalam bahasa Indonesia "Semuanya luar biasa: Jangan lupakan Lego". Adapun jalannya penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan.

Ā BACA JUGA:

Seperti dilansir dari IFL Science, Sabtu (18/3/2023), para ilmuwan pertama-tama membentuk tim penyaring feses, terdiri dari mereka, untuk menetapkan kebiasaan buang air besar normal menggunakan skor kekerasan tinja dan transit yang juga dikenal sebagai skor SHAT.

Ā lego

Jika nantinya skor buang airnbesar dalam kondisi normal telah ditetapkan, maka para ilmuwan akan menelan kepala Lego dan menghitung poinnya. Skor pra-SHAT dan pasca-SHAT kemudian dianalisis secara seksama dengan cara membongkar kotoran setiap kali mereka buang air besar.

Dari sini mereka akan terus menghitung skor dan baru akan berhenti setelah kepala Lego yang ditelan tadi keluar bersama dengan kotoran. Tahapan penelitian yang satu ini disebut sebagai tahapan penghitungan skor Found and Retrieved Time atau mereka singkat FART atau kentut.

Follow Berita Okezone di Google News

Dari penelitian, ditemukan hasil bahwa butuh rata-rata 1,71 hari untuk kepala Lego keluar dari tubuh, dengan skor FART bervariasi antara 1,14 dan 3,04 hari. Para ilmuwan juga mencatat mungkin waktu transit di usus anak yang relatif lebih pendek berbeda secara mendasar dari orang dewasa.

Untuk diketahui, penelitian dimaksudkan sebagai jaminan bagi orang tua yang khawatir bahwa Lego dapat melewati sistem pencernaan anak. Penelitian juga bermaksud untuk memastikan bahwa orang tua tidak perlu lagi mengambil kotoran anak untuk mencari apakah ada kepala Lego di dalamnya karena itu dipastikan akan keluar.

"Jika seorang dokter berpengalaman dengan gelar PhD tidak dapat menemukan objek secara memadai di tinja mereka sendiri, tampaknya jelas bahwa kita seharusnya tidak mengharapkan orang tua untuk melakukannya," kata keenam ilmuwan tersebut.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.