Share

Kenali Waktu Tepat untuk ke Dokter saat Sering Migrain!

Pradita Ananda, Jurnalis · Sabtu 18 Maret 2023 04:00 WIB
$detail['images_title']
Kapan harus ke dokter saat sering migrain? (foto: Istimewa)

MIGRAIN atau sakit kepala sebelah kerap dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Padahal, gangguan kesehatan satu ini tak boleh dianggap enteng loh!

Sebab, migrain bisa menjadi penyakit hebat yang menyebabkan rasa sakit, bahkan sensitif terhadap cahaya dan suara, hingga mual dan muntah. Saat mengalami migrain, nyatanya memang bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang dan menganggu aktivitas keseharian.

Ā BACA JUGA:

Bagi sebagian orang, rasa sakitnya mungkin sangat parah sehingga sampai harus mencari pertolongan medis ke rumah sakit. Faktanya, bahkan kondisi migrain membuat sekitar 1,2 juta kunjungan pasien ke UGD di Amerika Serikat per tahunnya.

Ā migrain

Bagi orang dengan migrain, sangat penting untuk tahu tanda-tanda serius apa yang menjadi sinyal bahwa Anda sudah tak cukup hanya bersitirahat di rumah atau dengan kata lain memerlukan perawatan medis darurat.

Melansir Healthline yang sudah ditinjau secara medis oleh Deena Kuruvilla, MD, berikut tanda-tanda harus mencari pertolongan medis secepat mungkin saat mengalami migrain yang disertai dengan hal-hal berikut:

1. Sakit kepala mendadak atau mengalami perubahan tiba-tiba pada dasar titik sakit kepala.

2. Leher menjadi kaku

3. Tubuh mengalami demam tinggi

4. Otot menjadi lemah, ada perubahan bicara atau daya penglihatan

Follow Berita Okezone di Google News

5. Mati rasa atau sensasi kesemutan

6. Kejang

7. Merasa kebingungan, linglung atau adanya perubahan kesadaran

8. Sakit kepala migrain yang muncul dalam hitungan detik. Ini harus sangat diperhatikan, terutama untuk orang-orang berusia sudah di atas 50 tahun.

Hal-hal di atas merupakan tanda bahwa Anda perlu mendapatkan bantuan medis darurat. Mengingat terkadang sakit kepala dan gejala yang disebutkan di atas, bukan sekedar migrain semata, tapi mengindikasikan keadaan darurat medis yang lebih serius, seperti stroke.

Terlebih lagi untuk orang dengan komorbid (penyakit penyerta) seperti stroke, penyakit jantung, atau penyakit hati atau ginjal, penting untuk melakukan tindakan ekstra untukĀ pencegahan.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.