Warning! Pekerja Tambang dan Buruh Paling Berisiko Tinggi Kena TBC
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2023/03/17/483/2782870/warning-pekerja-tambang-dan-buruh-paling-berisiko-tinggi-kena-tbc-saoDDp8qQP.jpg)
PENYAKIT Tuberkulosis (TBC) di Indonesia memang tinggi kasusnya, karena berdasarkan data dunia masuk ke posisi kedua setelah India. Dari kasus yang ada ternyata cukup banyak pekerja menderita TBC.
Menurut Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) Dokter Spesialis Paru, banyak faktor bisa memicu pekerja terkena TBC. Mulai dari kebiasaan merokok, usia sampai bahan atau paparan di tempat kerja sangat berperan untuk kesehatan paru-paru.
Â
"Bisa usia dan bahan di tempat kerja. Beberapa bahan itu menyebabkan kondisi daya tahan parunya menurun, contohnya silika kemudian bahan toxic lainnya," ujar Prof Agus dalam Konferensi Pers Hari Tuberkulosis Sedunia 2023 dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan, Jumat (17/3/2023).
Salah satu pekerjaan yang sangat berisiko menurutnya, buruh atau kerja di bidang pertambangan. Sebab bahan dari ia sebutkan 'silika' lebih dikenal sebagai silikon dioksida (SiO2).
Diketahui, salah satu bahan yang terkandung dalam lempung atau pertambangan. "Ya pada pekerjaan di bidang pertambangan itu, memang merusak sistem pertahanan paru, akibatnya kalau terkena infeksi bisa meningkatkan risiko," jelas Prof Agus.
 BACA JUGA:
Faktor lainnya, kualitas ventilasi di tempat kerja atau kantor juga memiliki risiko meningkatkan TBC bagi pekerja. Serta tidak adanya, penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai baik saat bekerja.
 BACA JUGA:
"Kemudian ventilasi tempat kerja kurang bagus pencegahan infeksi di tempat kerja tidak berjalan APD yang tidak digunakan optimal dan kebiasaan merokok," sambungnya.
Follow Berita Okezone di Google News