Share

Begini Tips Tidur Berkualitas ala Dokter Arlin saat Bulan Ramadhan

Kevi Laras, Jurnalis · Kamis 16 Maret 2023 21:51 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi Tidur di Bulan Ramadhan. (Foto: Shutterstock)

PERUBAHAN jam tidur ketika bulan Ramadhan ternyata dapat memengaruhi kesehatan seseorang. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan kebiasaan waktu tidur.

"Pas puasa kurang tidur 1-2 jam, dan irama sirkadian mengatur diri wake dan sleep cycle mau sakit atau kaga sejak bayi sampe dewasa. Irama ini ngatur kapan bangun dan tidur," kata dr Reinita Arlin dalam acara diskusi Keluarga Cermat untuk Ramadan Sehat di Rumah Zinus.

"Irama ini berubah total pas puasa padahal ngatur hormon pas ngantuk n melek dipaksa berubah," tambahnya.

Nah, agar tidur berkualitas, maka perlu dimulai kebiasaan baru, sehingga jam tidur bisa dimulai pada jam 9 atau 10 malam. Sementara itu, start aktivitas rumah atau bekerja bisa diterapkan setelah melakukan sahur atau salat subuh. Menurutnya kondisi tubuh saat ini baik untuk memulai aktivitas dan tidak lupa tidur siang (power nap) selama 30 menit.

"Saat kita siang power nap itu ternyata bulan Ramadan 30 menit bahkan kalau bisa dapat 1 jam alhamdulillah ya, tapi minimal 20 sampai 30 menit ternyata dianjurkan saat bulan Ramadan loh. Udah habis begitu saat kita buka puasa ya kira-kira jam 06.00 jam 06.30 buka puasa buka puasa jangan terlalu makan yang berat-berat dulu," kata dr Arlin lagi

"Jadi saat kita makan malam misalnya jam 7/8 kita makan ya jam 9 atau 10 kita udah bisa tidur aman bagi perut. Kebalikannya, kalau kita makan disaat setelah tarawih kadang-kadang gitu ya tidurnya pasti akan menjadi larut lagi gitu," jelasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Sekadar informasi, kekurangan tidur bisa berdampak pada kesehatan. Mulai mempengaruhi otak seseorang, dan terberat memicu penyakit obesitas dan diabetes melitus tipe 1.

"Faktanya sepertiga dari hidup kita adalah tidur gitu ya orang normal. Untuk tidur jadi sepenting itu, make sure 7-9 jam. Orang-orang yang kualitas tidurnya itu tidak baik ternyata bukan cuma ke otaknya tapi juga ternyata meningkatkan risiko obesitas, kedua metabolik syndrome," ucapnya

"Sindrom yang mengatur apa namanya metabolisme kita gitu. Ketiga itu adalah meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2 ini cuman gara-gara satu akar karena tidur," sambung dr Arlin.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.