Awas, Anak-Anak Juga Bisa Alami Sleep Apnea Loh
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2023/03/14/487/2781119/awas-anak-anak-juga-bisa-alami-sleep-apnea-loh-NPTmvhuYY1.jpg)
SLEEP apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan berhenti sementara saat kondisi tidur. Ketika hal ini terjadi, maka oksigen ke otak akan berkurang dapat menimbulkan komplikasi serius hingga kematian.
Biasanya sleep apnea diperparah karena adanya kelebihan berat badan atau obesitas. Ketika sudah parah, maka bisa terjadi Obstructive sleep apnea (OSA). Tapi, ada salah kaprah terkait dengan OSA ini, yakni hanya terjadi pada orang dewasa.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), FIHA, FESC, FAPSIC dari RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan, henti napas akibat OSA tak hanya bisa dialami oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak.
"Tentu bisa dan semakin muda dia mengalami OSA maka semakin mudah seseorang terkena penyakit jantung, artinya semakin dini kenanya," kata Yamin seperti dilansir dari Antara.
Yamin menjelaskan, OSA merupakan rusaknya jalan napas yang terjadi saat tidur. Akibatnya, saturasi oksigen turun dan tidur pun menjadi terganggu. Menurutnya, ada beberapa tanda yang harus diwaspadai yang mengindikasikan OSA, di antaranya sering terbangun saat tidur dan mendengkur.
"Kemudian ada periode di mana saat dia tidur, napasnya itu seperti berhenti terus tercekik lalu dia tidur lagi. Kadang-kadang dia juga sering terbangun karena ada sumbatan (di jalur napasnya)," ujar Yamin.
Hal-hal tersebut, menurut Yamin, tentu membuat tidur menjadi tidak berkualitas. Akibatnya, anak biasanya mengantuk sepanjang hari, sulit berkonsentrasi, sering pusing, lemas, dan tidak segar.
Follow Berita Okezone di Google News