KLB Difteri di 5 Provinsi, IDAI: Masih Ada Masyarakat Menolak Vaksin
SELAIN campak dan leptospirosis, penyakit difteri juga tengah merebak di masyarakat. Diketahui bahkan sudah 5 Provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, DKI Jakarta dan Banten yang berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) akan difteri.
Merujuk pada data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, masing-masing kasus dari 5 Provinsi tersebut yakni;
1. Jawa Timur (2022) 156 kasus dan 11 kasus (2023)
2. Jawa Barat, (2022) 125 tahun dan 34 kasus tahun (2023)
3. Kalimantan Barat, (2022) 32 kasus dan 1 kasus (2023)
4. DKI Jakarta, (2022) 34 kasus dan 12 kasus (2023)
5. Banten, (2022) 29 kasus dan 3 kasus (2023)
Dari keterangan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), tak dipungkiri salah satu faktor utama mengapa banyak kasus difteri dialami masyarakat sampai saat ini ialah masih banyaknya penolakan akan vaksin difteri.
"IDAI ini sangat peduli dan khawatir dengan kondisi saat ini, bagaimana kita mau menurunkan angka kematian balita dan anak,ā kata dr. Piprim dalam acara Media Briefing Mengapa Difteri dan Campak Harus Diwaspadai di Jakarta baru-baru ini.
Ia menyayangkan banyaknya penolakan tersebut, padahal pemberian vaksin difteri ini sudah bersifat digratiskan, alias diberikan cuma-cuma oleh pemerintah.
āPadahal (difteri) sesuatu yang jelas-jelas bisa dicegah dengan vaksinasi gratis itu pun masih ditolak oleh masyarakat kita," sambungnya.
Follow Berita Okezone di Google News