PEMERINTAH bakal memberikan subsidi untuk kendaraan motor listrik sebesar Rp7 juta per unit mulai 20 Maret 2023. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkapkan ada merek kendaraan listrik tertentu yang berhak dapat subsidi. Pemberian insentif kendaraan listrik dilakukan 20 Maret 2023 mendatang.
Subsidi yang dilakukan pemerintah, diharapkan semakin banyak orang yang memilih beralih ke mobil satu ini daripada mobil konvensional biasa. Keberadaan mobil listrik ini, ternyata berpengaruh positif pada aspek kesehatan, yakni penyakit asma. Hal ini ditunjukkan dengan studi baru dari University of Southern California. Studi ini menunjukkan hubungan potensial antara mobil listrik dan peningkatan kesehatan paru-paru.
Studi yang dipublikasikan di Science of Total Environment ini digelar dengan tim peneliti dari Keck School of Medicine di USC mencoba untuk menganalisis jumlah kedatangan pasien ke rumah sakit terkait asma, dibandingkan dengan kepemilikan mobil listrik di Golden State.
BACA JUGA:
Supaya bisa mengetahui apakah ada perbedaan yang bisa dideteksi dalam kesehatan dan kualitas udara, walau penggunaan kendaraan listrik ini relatif rendah. Tim peneliti menggunakan data yang dikumpulkan dari 2013 hingga 2019, mencoba mengevaluasi kode pos berdasarkan kepemilikan kendaraan listrik.
Follow Berita Okezone di Google News
Hasilnya, tim peneliti mendapati untuk setiap 20 kendaraan listrik per 1.000 orang, terjadi penurunan 3,2 persen dalam kunjungan tahunan pasien ke UGD karena insiden terkait serangan asma, dilansir dari New York Post.
Hasil positif tersebut menariknya tak berhenti sampai situ, pasalnya terlihat pula ada sedikit penurunan kadar nitrogen dioksida, yang dapat membahayakan sistem pernapasan.

“Dampak perubahan iklim ke kesehatan bisa sulit untuk dibahas, karena bisa terasa sangat menakutkan. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, dan hasil ini menunjukkan bahwa beralih ke kendaraan listrik adalah bagian yang penting,” Dr. Sandrah Eckel, profesor ilmu kependudukan dan kesehatan masyarakat sekaligus penulis studi.
Bukan hanya terkait dengan penyakit pernapasan seperti asma, tapi polusi sendiri memang sudah lama dikenal sebagai ‘pembunuh’. Banyak penelitian lain yang menunjukkan bahwa paparan berlebihan pada udara berkualitas buruk, bisa menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan contohnya batuk, mengi, asma kronis, dan kanker dan bahkan kematian.
Pada 2022, ada laporan menyatakan bahwa 9 juta orang meninggal setiap tahun karena masalah terkait polusi udara, yang mana sebetulnya angka kematian ini dihindari dan diperbaiki jika kualitas udara bisa ditingkatkan. Sementara pada laporan berbeda lainnya, disebutkan bahwa mayoritas populasi penduduk dunia atau sekitar 99 persen menghirup udara beracun.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.