Share

Duh! Studi Sebut Makanan Olahan Berhubungan dengan Depresi

Pradita Ananda, Jurnalis · Senin 06 Maret 2023 08:00 WIB
$detail['images_title']
makanan olahan yang kerap menjadi comfor foods, (Foto: Freepik)

SAAT suasana hati atau mood sedang buruk, atau sedang sedih karena mengalami sesuatu banyak orang yang berusaha menenangkan dan membuat nyaman diri sendiri dengan makan makanan tertentu.

Biasanya makanan yang familiar disebut comfort foods tersebut yakni makanan olahan, seperti makanan siap saji, pizza, cake, camilan keripik, cokelat, hingga minuman soda.

Sayangnya, menurut hasil studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of Affective Disorders menemukan bahwa tingkat depresi 80 persen yang lebih tinggi pada orang yang pola makannya mencakup makanan super olahan tersebut dan suka mengonsumsinya dalam jumlah besar, seperti dilansir dari New York Post, Senin (6/3/2023).

Tim penulis, peneliti dari Universidade Federal de ViƧosa Brasil, memggambarkan makanan oultra-processed tersebut sebagai makanan yang mengandung 5 atau lebih komponen untuk penggunaan eksklusif industri makanan, mulai dari anti-humektan, pengemulsi, dan simulator rasa.

ā€œPikiran dan tubuh kita butuh pola makan yang sehat dan seimbang, dan ini adalah sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan dari makanan olahan seperti makanan ultra-processed,ā€ kata tim peneliti.

ā€œCamilan manis dan minuman berkafein memang bisa memberikan kita booster sementara, tapi ini hanya sebentar dan bisa mengganggu tidur serta berdampak pada kesehatan mental kita,ā€ keterangan dalam hasil penelitian tersebut.

Hasil studi di atas, didapatkan para peneliti melakukan survei pada sekitar 2.572 orang mahasiswa pascasarjana dan sarjana di Brasil tentang kebiasaan makan dan gaya hidup mereka setiap dua tahun antara 2016 dan 2020.

Kemudian para peserta studi melaporkan sendiri seberapa sering dan seberapa besar porsinya mereka makan 144 jenis makanan yang berbeda, mulai dari makanan super olahan contohnya pizza dan keripik beku, buah-buahan dan sayuran.

Follow Berita Okezone di Google News

Selain itu, ribuan peserta juga diminta untuk melaporkan indeks massa tubuhnya, laporan konsumsi alkohol, apakah merokok atau tidak berapa jam durasi menonton TV, apakah mengidap diabetes dan juga apakah sebelumnya pernahdidiagnosis dengan depresi klinis.

Hasilnya, selama penelitian, sebanyak 246 kasus depresi ditemukan dan yang mengakami depresi termasuk 66 pria (27 persen kasus) dan 180 wanita (73 persen kasus).

Ā BACA JUGA:

Disebutkan lebih lanjut, pada kelompok yang makan makanan olahan, membuat setidaknya 31 persen hingga 82 persen lebih mungkin didiagnosis dengan depresi selama penelitian, jika dibandingkan dengan orang-orang yang hanya makan paling sedikit makanan super olahan (kurang dari 16 persen) dari menu makan hariannya.

Namun penting dicatat, penelitian ini mengandalkan data yang dilaporkan oleh para peserta sendiri, sehingga beberapa kesimpulan mungkin tidak sepenuhnya bisa akurat.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.