Perbedaan Nyeri Leher akibat Kolesterol dan Asam Urat, Simak di Sini Penjelasannya
Perbedaan Nyeri Leher akibat Kolesterol dan Asam Urat, mungkin samar bagi sebagian orang awam. Meski tanda ‘alarm’ dari tubuh dengan timbulnya rasa nyeri di leher ini, merupakan salah satu tanda yang sering alias familiar dialami banyak orang sehari-hari.
Bukan rahasia lagi kalau kolesterol jahat atau Low-density lipoproteins (LDL) yang tinggi serta asam urat, merupakan masalah kesehatan yang bisa memicu berbagai penyakit mematikan berbahaya, seperti stroke dan serangan jantung.
Meski demikian, bukan berarti kolesterol dan asam urat tak punya fungsi baik di tubuh. Disebutkan pada buku Healthy Food for Healthy People karya Peter C. Kurniali, asam urat disebut sebagai produk akhir dari metabolisme purin dalam tubuh yang dibersihkan melalui ginjal.
Sementara kolesterol, adalah komponen utama sel otak dan saraf yang berperan membentuk sejumlah senyawa penting dalam tubuh. Baik asam urat dan kolesterol sama-sama punya peranna untuk menstabilkan daya kerja tubuh.
(Perbedaan Nyeri Leher akibat Kolesterol dan Asam Urat, Foto: Freepik)Â
Namun yang menjadi bahaya adalah, jika terlalu menumpuk karena kebanyakan, tumpukan asam urat dan kolesterol inilah yang bisa mendatangkan penyakit kronis untuk tubuh.
Nah, nyeri leher dikutip dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Rabu (1/3/2023) memang merupakan salah satu gejala dari level kolesterol jahat (LDL) sudah tinggi. Jika karena ini, nyeri leher biasanya lebih cenderung terasa pegal atau berat di area tengkuk dan pundak. Sementara, jika karena asam urat, rasa nyerinya lebih ke arah linu atau ngilu pada persendian.
Â
(Perbedaan Nyeri Leher akibat Kolesterol dan Asam Urat, Foto: Shutterstock)
Follow Berita Okezone di Google News