Share

Harapan Hidup Pasien Penyakit Jantung Bawaan Bisa Bertambah hingga 30 Persen karena Kecanggihan Teknologi

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Rabu 01 Maret 2023 09:00 WIB
$detail['images_title']
kesehatan jantung, (Foto: Freepik)

KECANGGIHAN teknologi jaman sekarang, memberikan pengaruh besar ke berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dunia medis.

Salah satu contohnya, untuk penatalaksanaan pasien penyakit jantung bawaan (PJB). Ini memengaruhi angka harapan hidup pasien PJB. Hal ini diungkapkan Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Heartology Cardiovascular Center, dr. Radityo Prakoso, SpJP(K).

Menurutnya, kemajuan teknologi di bidang kesehatan saat ini, terutama pada bidang intervensi kardiologi anak, bisa meningkatkan angka harapan hidup anak dengan penyakit jantung bawaan.

"Makin majunya teknologi pada tatalaksana penanganan pasien PJB, jika dibandingkan dengan era 90-an atau satu dekade terakhir, memperlihatkan bahwa angka survival (hidup) pasien PJB meningkat hingga 30 persen,” papar dr. Radityo di gelaran webinar kesehatan di Jakarta, baru-baru ini.

Dalam praktiknya, pasien PJB sekarang tidak harus melakoni operasi atau pembedahan terbuka sebagai treatment pengobatan. Tapi, penatalaksanaan penyakit jantung bawaan ini juga bisa dengan prosedur intervensi menggunakan kateter – non bedah.

Contoh, beberapa kasus yang bisa dilakukan intervensi non-bedah adalah PDA (Patent Ductus Arteriosus). PDA merupakan kondisi pembuluh darah yang menghubungkan aorta dan arteri paru tetap terbuka, kemudian lubang ditutup memakai device ADO (Amplatzer Ductal Occluder).

Follow Berita Okezone di Google News

Selain itu, bisa juga untuk ASD (Atrial Septal Defect), yakni kondisi ketika ada lubang di serambi jantung yang mengakibatkan aliran darah ajdi tidak normal. Ini kemudian ditutup dengan device ASO (Amplatzer Septal Occluder).

Dokter Radityo menjelaskan, tindakan intervensi kateter tersebut bisa dilakukan memakai metode zero fluoroscopy alias non-radiasi, yang menjadikan prosedur seperti ini dinilai lebih aman. Selain itu, prosedur ini menggunakan bantuan imaging murni dari ekokardiografi.

 BACA JUGA:Duh! 80.000 Bayi di Indonesia Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan

BACA JUGA:Ilmuwan Sukses Ciptakan Jantung Buatan dengan Printer 3D, Masa Depan Bedah Penggantian Katup?

"Terapi dengan radiasi itu bisa menimbulkan efek jangka panjang untuk pasien, dokter dan tim laboratorium kateterisasi. Tapi, pada tata laksana zero fluoroscopy, karena tidak melibatkan radiasi, itu dinilai lebih aman," tutur dr. Radityo

Sebagai informasi, intervensi non bedah pada PJB memakai kateter, dijelaskan juga mempunyai beberapa keuntungan lainnya. Tidak hanya bisa mencegah efek samping jangka panjang dari paparan radiasi, tapi juga risiko atau komplikasi yang relatif lebih rendah, masa rawat di rumah sakit dan waktu pemulihan yang lebih pendek, pembiayaan lebih murah, hingga waktu pengerjaan tindakan yang juga lebih singkat.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.