Share

Duh! 80.000 Bayi di Indonesia Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Selasa 28 Februari 2023 11:36 WIB
$detail['images_title']
Penyakit jantung bawaan pada bayi, (Foto: Freepik)

TAHUKAH Anda, bahwa bayi yang baru dilahirkan ternyata bisa lahir dengan membawa penyakit jantung bawaan (PJB)?

Secara medis, penyakit jantung bawaan sendiri merupakan akibat adanya kelainan pada organ atau struktur jantung. Kelainan ini terjadi termasuk meliputi ruang jantung, dinding jantung, atau katup jantung.

Paling umum, PJB disebabkan karena faktor genetik, ibu dengan diabetes tipe 1 atau 2 yang tak terkontrol pada masa kehamilan, atau pun ibu terinfeksi virus tertentu seperti rubella misalnya saat masa kehamilan trimester pertama.

Selain itu, penyebab PJB bisa juga karena malnutrisi, konsumsi obat-obatan tertentu, atau infeksi yang dialami ibu selama masa kehamilan, khususnya di trimester pertama.

Fakta di lapangan, menurut data dari Heartology Cardiovascular Center, mirisnya ada 80.000 bayi di Indonesia per tahunnya lahir dengan jantung bawaan. Bahkan sudah sekitar 25 persen di antaranya, yang sudah harus membutuhkan penanganan serius pada usia pertamanya karena terlambat diperiksa.

"50 persen dari penderita penyakit jantung bawaan di Indonesia itu datang dengan keadaan yang sudah terlambat," ujar dr. Radityo Prakoso, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dalam gelaran webinar belum lama ini.

Datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi terlambat, lanjut dr. Radityo, biasanya dipicu karena beberapa faktor. Misalnya, orangtua mengabaikan tanda yang muncul di tubuh anak, pertimbangan biaya, dan tidak meratanya sebaran fasilitas dan informasi tentang penyakit jantung bawaan itu sendiri.

"Akhirnya banyak kasus PJB yang tidak tertangani dengan baik," imbuhnya.

Menghindari penanganan yang terlambat dan akhirnya membutuhkan perawatan yang lebih serius. Maka harus dipahai apa saja gejala-gejala sebetulnya yang sering ditemui pada pasien PJB.

Follow Berita Okezone di Google News

Merujuk pada penjelasan dr. Radityo, gejalanya sendiri bisa berupa warna kulit (kaki, tangan, bibir) kebiruan, sesak napas, bobot tubuh anak sulit naik, infeksi batuk demam yang berulang, hingga susah menyusui atau menyusui terputus-putus

Lantas apakah PJB pada bayi ini bisa diatasi? Menurut dr Radityo yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), PJB bisa diatasi, dan peluang untuk sembuhnya tinggi pada pasien yang terdiagnosis lebih awal.

 BACA JUGA:Ilmuwan Sukses Ciptakan Jantung Buatan dengan Printer 3D, Masa Depan Bedah Penggantian Katup?

BACA JUGA:Empeng untuk Bayi Bantu Kurangi Risiko Sindrom Kematian Mendadak?

Dengan kata lain, anak dengan PJB bisa hidup normal selayaknya anak lain jika penyakit ini tertangani dengan baik dan tepat waktu. Bahkan penanganan PJB yang tepat, bisa meningkatkan 3 kali usia harapan hidup pasien.

"Bisa ditangani, terlebih saat ini teknologi semakin maju, memungkinkan terapi pengobatan lebih maksimal. Jadi, anak dengan PJB bisa hidup normal, jika ditangani dengan komprehensif. Sehyingga anak-anak PJB tetap bisa punya harapan hidup yang baik," pungkas dr. Radityo

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.