Share

Apa Itu Difuse Axonal Injury, Kondisi yang Dialami David Usai Dianiaya Mario

Kevi Laras, Jurnalis · Sabtu 25 Februari 2023 13:56 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi Difuse Axonal Injury. (Foto: Shutterstock)

KASUS penganiayaan David anak dari anggota GP Ansor memang tengah menjadi perhatian banyak kalangan. Bahkan, kasus yang melibatkan salah satu pegawai Ditjen Pajak ini sampai mendapat tanggapan dari dua orang menteri.

Seperti diketahui, akibat kasus penganiayaan tersebut David harus dirawat di Rumah Sakit dan belum sadar sampai sekarang. Dia pun didagnosis mengalami difuse axonal injury. Lantas apa itu diffuse axonal injury yang dialami David?

Melansir dari Hopkins cedera aksonal difus (DAI) merupakan robekan (robekan) serabut saraf penghubung panjang otak (akson) terjadi saat otak cedera saat otak bergeser dan berputar di dalam tulang tengkorak.

Atas kondisi ini seseorang bisa mengalami cedera otak primer atau sekunder, yaitu primer mengacu pada cedera otak yang tiba-tiba dan mendalam dianggap kurang lebih lengkap pada saat terjadi benturan. Ini terjadi pada saat kecelakaan mobil, luka tembak, atau jatuh.

Sementara sekunder, mengacu pada perubahan yang berkembang selama beberapa jam hingga beberapa hari setelah cedera otak primer. Secara klinis, pakar kesehatan mendefinisikan DAI (diffuse axonal injury) sebagai kehilangan kesadaran yang berlangsung selama 6 jam atau lebih setelah cedera.

"Ini juga dapat menyebabkan perubahan perilaku, sosial, fisik, dan kognitif pada seseorang yang mungkin bersifat sementara atau permanen," keterangan dalam Medical News Today, dikutip Sabtu (25/2/2023).

Follow Berita Okezone di Google News

Penyebab utama DAI meliputi dari kecelakaan kendaraan bermotor, kecelakaan terkait olahraga, kekerasan, jatuh yang tidak disengaja, yang lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan sindrom bayi terguncang.

Jika dikaitkan dengan David, ia dilarikan ke Rumah Sakit akibat dampak penganiayaan atau kekerasan. Menurut M Hamzah pengacara David dari LBH GP Ansor semalam pasien belum sadar.

Di sisi lain, dr. Mursyid Bustami, SpS(K), KIC, MARS, Dokter Spesialis Saraf Konsultan di RS Pusat Otak Nasional menjelaskan seseorang bisa saja dirawat akibat mendapatkan trauma atau cedera di area kepala. Apabila kondisi pasien tidak sadarkan diri dalam waktu lama, bisa jadi mengalami kondisi berat.

Namun, jika pasien hanya mengalami luka ringan maka bisa sembuh total. "Pada cedera kepala ringan biasanya sembuh total. Tapi kalau cedera kepala berat bisa jadi menimbulkan gejala sisa. Kalau komanya berlangsung cukup lama termasuk cedera kepala berat," jelas dr Mursyid kepada MNC Portal.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.