Fakta-fakta Kanker Serviks yang Bisa Ancam Nyawa Wanita
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2023/02/10/487/2762673/fakta-fakta-kanker-serviks-yang-bisa-ancam-nyawa-wanita-2FpwN5Cm6A.jpeg)
WANITA harus waspada dengan ancaman penyakit kanker serviks. Berikut sederet fakta yang bisa Anda simak.
Kanker serviks bisa menyebar ganas ke beberapa bagian organ tubuh. Namun kanker serviks dapat dicegah sejak dini.
Lebih lanjut, berikut sederet fakta kanker serviks yang bisa disimak, ditulis Jumat (10/2/2023).
Penyebab umum
Medical Executive PT Kalbe Farma Tbk dr. Della Sulamita menjelaskan, kanker bisa disebabkan oleh genetik, faktor keturunan, gaya hidup yang kurang baik, konsumsi makanan tidak sehat, perubahan hormonal dalam tubuh, hingga terpapar bahan-bahan tertentu.
Bisa dideteksi pap smear
Munculnya sel kanker bisa dilihat kondisi mulut rahim. Dideteksi dengan pemeriksaan pap smear, hingga pemeriksaan HPV genotyping atau DNA untuk melakukan pemeriksaan virus di area mulut rahim.
Apabila terdeteksi adanya kanker serviks, maka dapat segera melakukan pengobatan dan perawatan.
Pengobatan
“Ketika kita sudah melakukan deteksi dini rutin setiap tahunnya atau setiap lima tahun sekali, kita bisa menemukan cikal bakal kanker," katanya lagi.
Tahap pengobatannya sangat jelas, yakni operasi, kemoterapi, atau radioterapi. Sehingga pasien yang sudah didiagnosa kanker jangan membuang waktu, segera melakukan pengobatan.
"Jadi mudah-mudahan dengan pengobatan tersebut, sel kankernya bisa hilang dan kualitas hidup pasien pun akan meningkat,” tutur dr. Della.
Pencegahan
“Penyebab kanker serviks adalah HPV (Human Papilloma Virus). Pada pencegahan primer, sebelum menikah mulai dari usia 9 tahun bisa menerima vaksinasi HPV dan biasanya perlu mendapatkan tiga kali suntikan untuk perlindungan seumur hidup," kata Dokter Della dalam Instagram Live @ptkalbefarmatbk dan Pengenalan Laman Oneonco Home Care Edukasi Deteksi Kanker.
Sedangkan, pada pencegahan sekunder, sifatnya deteksi dini oleh orang yang sudah aktif berhubungan seksual, yakni dengan melakukan inspeksi ke dokter spesialis,” jelas dr. Della.
Follow Berita Okezone di Google News