Share

Mengenal Childphobia, Ramai Disinggung Terkait Gita Savitri yang Childfree

Dyah Ratna Meta Novia, Jurnalis · Kamis 09 Februari 2023 13:00 WIB
$detail['images_title']
Gita Savitri childfree (Foto: Inst)

KINI selebgram Gita Savitri masih menjadi pembicaraan netizen Indonesia. Hal ini terjadi karena ia menilai childfree merupakan jalan agar tetap awet muda.

"Not having kids is indeed natural anti-aging. You can sleep for 8 hours every day, no stress hearing kids screaming. And when you finally got wrinkles, you have the money to pay for botox," katanya membalas komentar seorang netizen.

Banyak netizen yang tak setuju dengan komentarnya. Mereka menyebutkan jika Wulan Guritno, Sophia Latjuba, Nia Ramadhani tetap awet muda meskipun mereka punya beberapa anak. Bahkan seorang netizen malah menuding Gitasav bukan childfree namun childphobia.

Gitasav

Lalu apa itu childphobia atau pedophobia?

Orang dengan childphobia atau pedophobia punya rasa takut yang irasional terhadap bayi dan anak kecil. Kata pedophobia berasal dari "paida," kata Yunani untuk anak-anak. "Phobos" adalah kata Yunani untuk ketakutan.

Seseorang yang menderita childphobia mungkin mengambil tindakan ekstrem untuk menghindari anak-anak. Sebab anak-anak membuat mereka merasa takut dan cemas.

Siapa yang berisiko terkena childphobia?

Orang dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) yang membutuhkan hal-hal yang rapi dan teratur dapat mengembangkan fobia spesifik, seperti fobia kepada anak-anak.

Mereka mungkin memandang anak-anak sebagai orang yang berantakan dan mengganggu. Mereka takut akan kekacauan yang sering terjadi karena berada di sekitar anak kecil.

Dikutip dari Cleveland Clinic, terdapat faktor-faktor tertentu yang bisa meningkatkan risiko fobia terhadap anak-anak. Wanita lebih cenderung memiliki fobia daripada pria.

Follow Berita Okezone di Google News

Apa yang menyebabkan childphobia?

Pengalaman berbahaya atau negatif dengan bayi atau anak dapat menyebabkan seseorang takut pada anak-anak. Pengalaman buruk itu bisa terjadi pada masa kanak-kanak atau dewasa.

Seseorang mungkin memiliki pengalaman langsung atau menyaksikan suatu peristiwa, seperti:

-Pelecehan anak

-Penindasan, penghinaan, kekerasan, atau amukan ekstrem yang dilakukan seorang anak

-Kematian bayi atau anak

-Keguguran atau melahirkan bayi mati.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.