Share

Orangtua Pasien Gagal Ginjal Akut Sentil Kepala BPOM Hadir di Podcast: Ucap Belasungkawa Saja Tidak

Kevi Laras, Jurnalis · Kamis 09 Februari 2023 16:05 WIB
$detail['images_title']
orangtua pasien gagal ginjal akut pada anak, (Foto: MPI/ Kevi)

KASUS gagal ginjal akut pada anak (GGPA) terkait obat sirup tercemar yang sempat merebak pada pertengahan akhir 2022 masih terus bergulir sampai saat ini.

Bukan hanya solusi dari pemerintah kepada para korban yang dinilai belum ada, tapi juga termasuk sikap dari Penny Lukito, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, sebagai pemimpin badan yang berwenang untuk mengawasi produk obat sirup, dalam kasus ini obat sirup tercemar karena mengandung cemaran Etilen Glikol dan Dietien Glikol melebihi batas ambang aman. 

Disampaikan Desi Permatasari, salah satu orangtua dari pasien anak gagal ginjal akut, menyayangkan sikap Penny sebagai Kepala BPOM yang justru malah hadir dan menyempatkan waktu untuk tayang di konten video Podcast beberapa waktu lalu.

"Ibu bisa datang ke Podcast Deddy Corbuzier padahal ibu sibuk,” kata Desi saat acara Diskusi Publik dan Media Briefing Kasus Gagal Ginjal Akut Baru & Kejadian Luar Biasa, di Jakarta, Kamis (9/2/2023).

 

(Foto: MPI/ Kevi)

Follow Berita Okezone di Google News

Desi melanjutkan, ia tak habis pikir kenapa Kepala BPOM tersebut justru tak pernah datang menengok atau berbela sungkawa kepada para pasien gagal ginjal akut yang didominisi anak-anak tersebut.

“Tapi untuk datang menemui korban untuk mengucapkan bela sungkawa atau turut berduka itu,  Ibu enggak bisa. Seharusnya dipikirkan ibu, untuk pengobatan lanjutan anak-anak (ini),” tegas Desi.

Desi merupakan satu dari sekian banyak orangtua dari pasien anak kasus gagal ginjal akut. Syena, putri Desi diungkap sang ibu kondisi kesehatannya kini masih stagnan dan harus dibantu dengan alat, tidak merespon, bahkan kesulitan utuk mengangkat kepala.

"Sebenarnya saya tidak rela dan enggak sebut anak saya lumpuh, tapi kondisinya begitu. Kecil kemungkinan untuk dia bisa kembali lagi, sampai saat ini belum respon,” cerita Desi.

Kepada Desi, dokter yang merawat sang anak mengatakan yang terjadi pada anaknya saat ini adalah efek dari racun yang sudah menyebar ke organ otak.

"Obat yang dikasih memang ada izin edarnya, jadi memang ini kesalahan bukan dari kami. Tapi karena keracunan obat," pungkas Desi.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.