Share

Warning! Diabetes Anak Naik 70 Kali Lipat

Dyah Ratna Meta Novia, Jurnalis · Selasa 07 Februari 2023 16:16 WIB
$detail['images_title']
Diabetes anak meningkat (Foto: Jay Fieldman Wellness)

SAAT ini penyakit diabetes melitus (DM) di Indonesia kembali menjadi sorotan publik, lantaran terjadi peningkatan kasus sampai 70 kali lipat.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi SpOT menyoroti minimnya pemahaman masyarakat terkait pencegahan dini dengan skrining diabetes anak.

 anak diabetes

Menurutnya diperlukan edukasi untuk masyarakat bagaimana skrining untuk penyakit DM. Sehingga tidak terjadi peningkatan kasus secara signifikan.

"Kalau terkait dengan medis, seperti diabetes pada anak, dari profesi IDAI, pemerintah Kemenkes, ini contoh kolaborasi yang dibangun dengan baik. Di mana pemerintah memberikan risiko penyakit ke depan, diabetes, stunting, penyakit endokrin pada anak perlu diedukasikan ke masyarakat, sebagai bagian dari pencegahan. Masalah diabetes pada anak ini belum begitu banyak diketahui," jelas dr Adib saat ditemui dalam Konferensi Pers terkait RUU Kesehatan Omnibus Law di Muhammadiyah Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Mengapa terjadi kenaikan 70 kali lipat?

Menurut dr Adib penyakit DM bisa diakibatkan dua hal yaitu gaya hidup dan juga faktor genetik (bawaan). Namun sejatinya diabetes bisa dicegah.

"Upaya pecegahan dilakukan tidak hanya bicara soal makanan tapi faktor keturunan ini harus jadi perhatian. Sekarang ada komite khusus yang dibuat pemerintah melibatkan organisasi profesi. Harus ada pelatihan ke masyarakat agar aware diabetes," jelas dr Adib.

 BACA JUGA:Idap Diabetes, Suti Karno Diamputasi hingga Pakai Kaki Palsu

Sebelumnya, Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, Dr Muhammad Faizi, SpA(K) menjelaskan, bahwa dari data yang terlapor, Jakarta dan Surabaya menjadi salah satu Kota paling tinggi penderita diabetesnya. Meskipun, dia tidak menyebutkan secara rinci persentase per provinsi, tapi ia menegaskan memang paling banyak menyerang Kota-kota besar.

Follow Berita Okezone di Google News

"Totalnya 1.645 pasien anak jadi dari Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar dan Manado, ada 13 center yang melaporkan. Yang tinggi tentu Jakarta dan Surabaya, di center-center besar ya," jelas Dr Faizi.

Sehubungan dengan itu, Dr Fauzi menambahkan bahwa data dari IDAI belum secara keseluruhan di Indonesia, karena terbatas dengan jumlah tenaga kesehatan (Nakes). Namun, ia memastikan datanya jika dilihat dari per tahun 2010 sampai 2023 itu naik sebanyak 70 kali lipat.

"Ya ini hanya di 13 Kota tentu Indonesia ini luas sekali jadi bisa lebih banyak lagi. Jadi saya nggak bisa memperkirakan berapa banyak semuanya, ini data peningkatan dari 2010 sampai 2023 nya kalau kita itu kan 70 kali lipat," jelasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.