Share

Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi, Orangtua Diminta Pantau Anak Usai Minum Obat Sirop

Kevi Laras, Jurnalis · Selasa 07 Februari 2023 12:57 WIB
$detail['images_title']
pantau kondisi anak pasca minum obat, (Foto: Freepik)

KASUS gagal ginjal akut pada anak (GGPA) kembali muncul, dengan temuan 2 kasus baru yang dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Kementerian Kesehatan RI.

Dari 2 kasus GGPA baru tersebut, seperti diinformasikan Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril, 1 kasus konfirmasi diketahui meninggal dunia dan 1 yang lainnya adalah kasus suspek.

Kembali munculnya kasus baru GGPA ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mengimbau para orang tua untuk tak lengah memantau kondisi kesehatan anak, terlebih jika pasca konsumsi obat sirop.

Disampaikan dr. Ngabila Salama, Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, pemantauan anak dilakukan dalam tempo kurang lebih 4 sampai 6 hari.

"Sebagai langkah kewaspadaan, pantau kondisi anak 4 hingga 6 hari sesudah pemakaian obat sirop yang terakhir,” kata dr. Ngabila dalam keterangannya diterima MNC Portal, Selasa (7/2/2023).

 

Follow Berita Okezone di Google News

“Tetapi jika sesudah konsumsi obat sirop kondisi anak saat ini sudah sehat, bugar dan aktif kembali, tidak perlu khawatir," imbuhnya.

Lebih lanjut, dr. Ngabila memperingatkan orangtua harus peka dengan gejala GGPA agar penanganannya tak terlambat. Dengan melihat intensitas buang air kecil pada anak, jika berkurang dan kondisi kesehatan anak yang tak kunjung membaik meski sudah minum obat.

"Segera ke dokter untuk diobat, (karena ini) berpacu dengan waktu. Jangan sampai terlambat agar anak selamat," tegas dr. Ngabila singkat

Sebagai informasi, 1 pasien anak GGPA yang meninggal dunia adalah anak berusia 1 tahun dengan gejala awal demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan sempat diberikan obat sirop penurun demam yang dibeli mandiri di apotek dengan merk Praxion.

Selang tiga hari kemudian, pasien meulai batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria). Tepat tanggal 1 Februari, pasien dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole, namun di hari yang sama dinyatakan meninggal dunia.

"Pada tanggal 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole. Namun 3 jam setelah di RSCM, pada pukul 23.00 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia," bunyi keterangan dr. Syahril.

 BACA JUGA:Ada 2 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Penjualan Obat Sirop Bakal Dilarang Lagi?

BACA JUGA:Imbas 1 Kasus Anak Meninggal karena Gagal Ginjal Akut, Kemenkes: Jangan Beli Obat Sendiri

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.