Share

1 Anak di Jakarta Meninggal Gagal Ginjal Akut, Ingat Kembali Yuk Gejalanya!

Dyah Ratna Meta Novia, Jurnalis · Senin 06 Februari 2023 14:35 WIB
$detail['images_title']
(Foto: Youtube)

KEMENTERIAN Kesehatan mengonfirmasi temuan teranyar, dua kasus baru gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) di DKI Jakarta.

Dua kasus baru yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan adalah temuan baru sejak Desember 2022 tersebut. Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril menjelaskan, ada 1 kasus konfirmasi dan 1 kasus suspek.

 anak gagal ginjal akut

"Penambahan kasus tercatat pada tahun 2023, satu kasus konfirmasi gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) dan satu kasus suspek,” kata dr. Syahril dalam keterangan resminya, Senin (6/2/2023).

Pada pasien yang meninggal, sang anak diketahui sempat minum obat sirup penurun demam dengan merek Praxion. Usai konsumsi obat, kondisi kesehatannya terus menurun hingga tidak bisa buang air kecil.

Lalu bagaimana gejala gagal ginjal akut?

Juru Bicara Kemenkes Dokter Mohammad Syahril menyampaikan, ada dua gejala khas yang kerap terjadi pada pasien penyakit tersebut.

"Ciri khasnya adanya gangguan buang air kecil pada balita tersebut. Mulai dari Oliguria dan juga Anuria" ujar dr Mohammad Syahril.

Oliguria sendiri merupakan penurunan frekuensi buang air kecil. Hal ini termasuk juga volume urin.

"Sebagai contoh, biasanya 10 kali buang air kecil, tapi sekarang cuman lima kali atau empat kali. begitupun banyaknya, biasanya pampersnya basah semua, tapi sekarang kok tidak. Ini salah satu tanda-tanda khas dari gagal ginjal akut," lanjutnya.

Sementara jika anak sama sekali tidak buang air kecil, itu disebut sebagai anuria. Perlu diwaspadai, jika mengalami gejala ini berarti sudah masuk ke dalam kategori stadium berat.

"Ini berarti stadium nya sudah stadium 3," kata sang jubir.

Follow Berita Okezone di Google News

Lebih lanjut, dr Mohammad Syahril memaparkan data mengenai jumlah pasien gagal ginjal akut misterius pada anak. Sebagian besar dari mereka mengalami anuria.

"Dari data yang ada, ada 143 atau 53 persen itu anuri, jadi betul-betul tidak keluar air kencing. kemudian yang oliguria itu 22 persen" tuturnya

Selain gejala khas, masyarakat juga tak boleh meremehkan gejala awal. Biasanya, gejala awal ini ditandai dengan demam, nafsu makan turun, malaise, mual, mintah, ISPA, diare, nyeri bagian perut, dehidrasi, dan pendarahan.

"Diharapkan, kita semua berhati-hati terutama di gejala awal ini, 1 -5 hari gejala ini, diikuti dengan gejala berikutnya karena ini akut dan progresif" jelasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.