Share

Kasus Baru 1 Anak di Jakarta Meninggal karena Gagal Ginjal Akut, Ini Kronologinya

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Senin 06 Februari 2023 10:11 WIB
$detail['images_title']
Kasus kematian gagal ginjal akut pada anak, (Foto: Ilustrasi-Ist)

SETELAH sempat dinyatakan selesai oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin selesai sejak sekitar November 2022. Kali ini, Kementerian Kesehatan RI baru saja melaporkan kasus baru gagal ginjal akut.

Kasus baru dari gagal ginjal akut ini diketahui berada di DKI, dan dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta ini merupakan temuan baru sejak Desember 2022. Diungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril, ditemukan 1 kasus konfirmasi dan 1 kasus suspek.

"Penambahan kasus tercatat pada tahun 2023, satu kasus konfirmasi gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) dan satu kasus suspek,” kata dr. Syahril dalam keterangan resminya, Senin (6/2/2023).

Dengan temuan dua kasus baru tersebut, Kemenkes meminta agar Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah lain untuk segera aktif memantau pasien yang mengalami gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) dan segera merujuk ke rumah sakit yang telah ditunjuk Kemenkes untuk penanganan pasien GGAPA tersebut.

Lanjut diungkap oleh dr. Syahril, 1 kasus terkonfirmasi GGAPA adalah pasien anak berusia 1 tahun yang mengalami gejala demam pada 25 Januari 2023. Kemudian sang anak diketahui sempat diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion.

Follow Berita Okezone di Google News

Selang tiga hari kemudian, pada 28 Januari, sang anak langsung batuk, demam, pilek, hingga tak bisa buang air kecil (Anuria). Keluarga kemudian membawa pasien ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta, untuk mendapatkan pemeriksaan, dan pada tanggal 31 Januari mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.

Kala itu, pasien sempat direncanakan untuk dirujuk ke RSCM. tetapi keluarga menolak dan membawa pulang paksa sang anak. Namun akhirnya, dari keterangan dr. Syahril, pada 1 Februari, orangtua membawa pasien ke RS Polri dan di rumah sakit ini pasien dapat perawatan di ruang IGD kemudian pasien juga sudah mulai buang air kecil.

"Pada tanggal 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole,” tambah dr. Syahril.

Namun terlambat, usai dirawat selama tiga jam di RSCM, sang anak menghembuskan napas terakhirnya.

“Namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia," bunyi keterangan dr. Syahril.

Sementara satu kasus lainnya, yakni kasus suspek adalah pasien anak berusia 7 tahun, dengan keterangan mengalami demam pada tanggal 26 Januari. Selain itu, ia juga disebutkan sempat mengonsumsi obat penurun panas sirup yang dibeli secara mandiri.

Pada tanggal 30 Januari, anak tersebut memperoleh pengobatan tablet penurun demam dari Puskesmas. Pada tanggal 1 Februari, pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan. Keesokan harinya, pada 2 Februari sang anak sudah dirawat di RSUD Kembangan, kemudian dirujuk ini untuk menjalani perawatan di RSCM Jakarta.

"Pada saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait pasien ini," jelas dr Syahril.

Dengan dilaporkannya tambahan kasus baru GGAPA ini, hingga 5 Februari 2023 tercatat sudah ada 326 kasus GGAPA dan 1 kasus suspek yang tersebar di 27 Provinsi di Indonesia. Dari sejumlah tersebut, 116 kasus dinyatakan sembuh, sedangkan 6 kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.

 BACA JUGA:Waduh Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Terjadi di Jakarta, 1 Korban Meninggal

BACA JUGA:Lucinta Luna Alami Pembengkakan Gusi, Gara-gara Peradangan Sendi Rahang?

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.