Share

1.645 Anak Idap Diabetes, Menkes Budi: Ada Pengobatan Gratis di Puskesmas

Dyah Ratna Meta Novia, Jurnalis · Jum'at 03 Februari 2023 17:58 WIB
$detail['images_title']
Anak kena diabetes (Foto: News medical)

PENYAKIT diabetes melitus (DM) di Indonesia tengah menjadi sorotan karena di 2023 sebanyak 1.645 kasus tercatat. Melihat ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pengobatannya gratis di Puskesmas.

Menurutnya, anak dengan DM sudah harus konsumsi obat-obatan untuk mengendalikan DM-nya. Jumlah 1.645 anak dengan DM berdasarkan data yang dipaparkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) saat Media Briefing Diabetes secara online pada Rabu, 1 Januari kemarin.

anak diabetes

Dia menegaskan bahwa anak yang dengan DM bisa bertahan hidup sampai 70-80 tahun. Sebagaimana diketahui, DM merupakan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis.

"Mesti minum obat, obatnya di puskesmas dikasih gratis. Cuma mesti diukur, 13 kali 16 kali kan agak mahal. Kalau punya BPJS mungkin bisa klaim juga di Puskesmas. Begitu dapat, minum obat. Kalau dia kena diabetes, dia minum obat, itu bisa bertahan ada umur 70-80 tahun itu bisa yang penting itu aja," ungkap Menkes Budi di Rumah Sakit Dharmais, Jumat (3/2/2023).

Lebih lanjut, sakit DM disebut sebagai ibu dari segala penyakit sehingga bisa memicu beragam penyakit lainnya, seperti ginjal, jantung, dll.

Kendatinya, ia mengimbau untuk melakukan pengecekan kadar gula. Alias, pemeriksaan HbA1c adalah pemeriksaan dengan mengukur kadar atau prosentase glukosa terikat dengan hemoglobin.

Follow Berita Okezone di Google News

"Harus diukur HBA1C di bawah 6,5 apa nggak, itu paling bagus," jelasnya

Sebelumnya, Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, Dr Muhammad Faizi, SpA(K) menjelaskan, dari data yang terlapor, Jakarta dan Surabaya menjadi salah satu Kota paling tinggi penderita DM-nya. Meskipun, dia tidak menyebutkan secara rinci persentase per Provinsi, tapi ia menegaskan memang paling banyak menyerang Kota-kota besar.

"Totalnya 1.645 pasien jadi dari Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar dan Manado, ada 13 center yang melaporkan. Yang tinggi tentu Jakarta dan Surabaya, di center -center besar ya," jelas Dr Faizi.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.