Share

Tips Dokter Onkologi untuk Mencegah Kanker, Penting!

Kevi Laras, Jurnalis · Jum'at 03 Februari 2023 08:00 WIB
$detail['images_title']
pola makan sehat untuk cegah kanker, (Foto: Freepik)

PENYAKIT kanker masih terus jadi momok mengerikan bagi masyarakat dan juga negara. Bagaimana tidak, penyakit satu ini masuk jadi salah satu tiga penyakit yang jadi beban terbesar di Indonesia.

Beban pertama, dilihat dari segi angka jumlah kasus dan juga tingkat kematian. Memperingati Hari Kanker Sedunia 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan, kalau kanker adalah  penyebab kematian tertinggi di dunia dengan sekitar 10 juta kematian pada tahun 2020.

Begitu juga beban soal pembiayaan, di Indonesia sendiri, diungkapt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr. Maxi Rein Rondonuwu kanker di Indonesia jadi penyakit paling membebani biaya kesehatan nomor dua berdasarkan data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada 2020 sekitar Rp3,5 triliun.

“Sekaligus jadi beban kesehatan bukan hanya jumlah kasus yang tinggi. Data di BPJS 2020 ini, kanker penyakit katastropik dengan pembiayaan terbesar kedua sekitar Rp3,5 triliun," kata dr. Maxi dalam Konferensi Pers Hari Kanker Sedunia secara daring baru-baru ini.

Dari sekian banyak jenis, kanker payudara dan kanker rahim lah yang disebut jadi dua kasus kanker terbanyak.

"Di Indonesia kanker payudara dan kanker rahim terbanyak, jumlah kasusnya 65.858 atau 16,9 persen untuk kanker payudara. Sedangkan 36,633 ribu untuk kanker leher rahim berdasarkan data 2020,” tambah dr. Maxi

Follow Berita Okezone di Google News

Supaya angka kasus dan tingkat kematian tak terus bertambah tinggi, masyarakat perlu menjalani hidup sehat agar bisa mencegah serangan kanker, terutama kanker payudara.

Menurut dr. Rian Fabian Sofyan, Sp.B(K)Onk, spesialis bedah konsultan onkologi dari RS Kanker Dharmais, cara pertama yang bisa dilakukan adaah dengan pola hidup sehat. Mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga, sangat dianjurkannya untuk mencegah kanker payudara.

Pasalnya kanker bukan hanya bisa karena faktor genetik, tapi bisa juga didorong oleh faktor eksternal seperti gaya hidup yang tak sehat.

“Kanker ini bukan hanya genetik, juga bisa dari luar. Ada masukan ada hantaman dari luar, salah satunya keterkaitan dari makanan,” ujar dr. Rian

 BACA JUGA:Kasus Kedua Varian Kraken Ditemukan di Tangsel, Pasien Punya Riwayat ke Luar Negeri

BACA JUGA:Studi: Paparan Singkat Asap Knalpot Mobil Bisa Rusak Fungsi Otak

“Kita harus kurangi kurangi makanan-makanan yang mengandung radikal bebas, khususnya bagi orang-orang yang punya risiko kanker payudara ya. Jangan lupa olahraga, karena itu juga penting," sambungnya.

Gaya hidup sehat bukan hanya soal asupan makanan dan rutinitas olahraga. Tapi juga dibarengi dengan kesadaran melakukan deteksi dini, pengecekan secara berkala ke fasilitas kesehatan minimal setahun satu kali hingga deteksi dini mandiri di rumah. Bertujuan untuk mencegah terjadinya kanker stadium lanjut.

"Tak lupa juga melakukan pemeriksaan, bisa setahun ada ke dokter. Kalau belum langkah SADARI (periksa payudara sendiri), khusus yang sudah usia 40 tahun ke atas bisa langsung ke dokter,” pungkas dr. Rian singkat.

Sebagai informasi, beberapa makanan yang memicu terbentuknya radikal bebas, dikutip dari Halodoc, contohnya meliputi makanan dengan glikemik tinggi, atau makanan yang kaya karbohidrat dan gula halus, daging olahan seperti sosis, bacon, dan daging asap karena terdapat bahan pengawet, daging merah yang rentan oksidasi, minyak yang dipakai berulang kali, dan minuman alkohol.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.