Share

Sedot Rp3,5 Triliun, Kemenkes: Kanker Beban Nomor 2 Terbesar BPJS Kesehatan

Kevi Laras, Jurnalis · Kamis 02 Februari 2023 10:44 WIB
$detail['images_title']
Penyakit kanker termasuk yang paling membebani BPJS Kesehatan, (Foto: Dok Okezone)

PENYAKIT kanker yang terus masih menjadi momok terbesar sebagian besar masyarakat, bukan hanya menggerus fisik dan mental pengidapnya. Dari segi pembiayaan, penyakit kanker ini juga jadi salah satu yang paling membebani negara.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI,  dr. Maxi Rein Rondonuwu, kanker bukan hanya jadi beban kesehatan dari aspek jumlah kasus yang tinggi, tapi juga soal biaya.

“Tetapi juga beban biaya data di BPJS tahun 2020. Ini kanker, penyakit katastropik dengan pembiayaan terbesar kedua sekitar Rp3,5 triliun," ujar dr. Maxi Rein, dalam konferensi pers Hari Kanker Sedunia 2023 Kemenkes, Kamis (2/2/2023).

Angka di atas menjadikan kanker disebut sebagai beban terbesar biaya kesehatan dari BPJS Kesehatan.

Terkait pembiayaan penyakit di Indonesia, menurut dari data tahun 2021 pembiayaan BPJS Kesehatan selain penyakit kanker, penyakit jantung dan stroke masing-masing menduduki nomor satu dan tiga dalam beban pembiayaan terbesar BPJS Kesehatan. Penyakit jantung membebani negara sekitar Rp 8,6 triliun lebih, sedangkah stroke sekitar Rp 2,1 triliun lebih.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara beban dari segi jumlah angka kasus, dilaporkan ada dua jenis kanker di dengan cukup tinggi jumlah kasusnya. Pertama yakni kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks).

Dokter Maxi mengimbau masyarakat agar rutin melakukan pengecekan kesehatan dan memahami faktor risiko penyebab dari kanker, terutama kanker payudara dan serviks. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat juga bisa ditangani dengan tepat.

Sehingga angka kematian dari kanker, yang 70 persennya terjadi di negara -negara berkembang termasuk Indonesia ini,i diungkap dr. Maxi yang berdasarkan penelitian sebetulnya bisa ditekan dengan sederet upaya.

“Tentu ini sangat disayangkan, karena sesungguhnya menurut penelitian bahwa 30 sampai 50 persen kematian akibat kanker sesungguhnya masih bisa dicegah. Tentu dilakukan dengan cara faktor risiko dan lakukan deteksi dini secara bertahap," jelas dr. Maxi

 BACA JUGA:6 Langkah Lakukan Deteksi Dini Kanker Payudara di Rumah

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.