SALAH satu momen yang ditunggu oleh para orang tua adalah ketika anak mereka berhasil mengucapkan kata-kata. Mengucapkan kata-kata memang menjadi salah satu indikator perkembangan anak yang harus terus diamati.
Apalagi ketika sudah menginjak usia 6-12 bulan, mereka akan mengeluarkan kata-kata yang terdengar acak dan tidak bermakna. Sementara untuk bisa merangkai 2-4 kata, biasanya berlangsung di usia 18 bulan hingga 2 tahun.
Nah, ketika anak-anak masih belum lancar berbicara ketika batas umur sudah tercapai, Anda harus hati-hati akan adanya gangguan bicara, seperti speech delay dan speech disorder. Meski terlihat mirip, speech disorder dan speech delay itu berbeda, lho. Apa perbedaan speech delay dan speech disorder? Berikut seperti dilansir dari KlikDokter.
Dokter Gia Pratama menjelaskan, speech delay mengacu pada anak yang lebih lambat mengembangkan keterampilan bicara dan bahasa dibanding anak-anak pada usia yang sama.
“Sedangkan, speech disorder mengacu pada kesulitan memproduksi suara ucapan yang sebenarnya atau kesulitan mengekspresikan bahasa, contohnya gagap,” jelasnya.
Speech Delay
Gejala speech delay pada anak yaitu:
- Tidak mengoceh pada usia 15 bulan
- Tidak berbicara pada umur 2 tahun
- Ketidakmampuan berbicara dalam kalimat pendek pada usia 3 tahun
- Kesulitan mengikuti petunjuk
- Pengucapan atau artikulasi buruk
- Kesulitan menyatukan kata-kata dalam sebuah kalimat
Speech delay pada anak memiliki banyak kemungkinan penyebab. Penyebab speech delay yang umum antara lain gangguan pendengaran, autisme, cacat intelektual, dan masalah mental.
Follow Berita Okezone di Google News
Speech Disorder
Salah satu speech disorder yang paling umum dialami anak adalah gagap. Bentuk speech disorder lainnya termasuk Apraxia atau gangguan bicara motorik karena kerusakan pada bagian otak yang berhubungan dengan berbicara, dan disartria, gangguan bicara motorik yang mana otot-otot mulut, wajah, atau sistem pernapasan lemah atau sulit bergerak
Gejala speech disorder pada anak sangat bervariasi, tergantung penyebab dan tingkat keparahannya. Anak dapat mengalami beberapa kelainan bicara dengan gejala berbeda. Anak dengan satu atau lebih gangguan bicara mungkin mengalami gejala berikut:
- Suara berulang, yang paling sering terlihat pada orang gagap
- Menambahkan suara dan kata-kata ekstra
- Kata-kata yang memanjang
- Membuat gerakan tersentak-sentak saat berbicara, biasanya melibatkan kepala
- Berkedip beberapa kali saat berbicara
- Frustrasi ketika mencoba berkomunikasi
- Sering terdapat jeda saat berbicara
- Suara mendistorsi saat berbicara
- Suara serak
Speech delay dan speech disorder adalah dua hal berbeda, maka penanganannya pun tidak sama. Bila si kecil mengalami hambatan berbicara yang tak normal pada umurnya, berkonsultasilah kepada dokter untuk mengetahui kondisi yang dialami dan penanganannya.
Cara mengatasi speech delay dapat berbeda sesuai penyebabnya. Beberapa anak bisa jadi hanya perlu lebih banyak waktu untuk mulai berbicara. Mungkin juga diperlukan ahli patologi bicara dan bahasa untuk membuat rencana perawatan. Sementara, cara mengatasi speech disorder juga bervariasi tergantung jenis gangguan. Dokter biasanya akan menyarankan terapi bicara pada anak.
Terapis profesional juga akan memandu anak melalui latihan untuk memperkuat otot-otot di wajah dan tenggorokan. Dengan terapi ini, anak juga belajar mengendalikan pernapasan saat berbicara. Latihan penguatan otot dan pernapasan tersebut membantu meningkatkan suara dan jumlah kosakata.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.