Share

Marak Fenomena Remaja Hamil Duluan, Dokter Gizi Peringatkan Risiko Bayi Lahir Stunting dan Anemia

Kevi Laras, Jurnalis · Rabu 01 Februari 2023 11:00 WIB
$detail['images_title']
risiko kesehatan karena hamil di usia remaja, (Foto: Freepik)

SETELAH berita ratusan remaja di Ponorogo ramai diketahui mengalami kehamilan di luar nikah dan mengajukan dispensasi pernikahan dini. Masalah yang sama juga terjadi di Kediri.

Angka dispensasi perkawinan bagi remaja di Kabupaten Kediri, Jawa Timur diketahui mencapai 569 pasangan, yang mayoritas terpaksa menikah karena hamil di luar nikah. Dua potret fenomena di dua daerah ini, menjadi bukti nyata permasalahan pernikahan dini dengan hamil di usia remaja memang sedang marak di Indonesia.

Merespon fenomena ini, dari segi kesehatan Dr. Marudut Sitompul, MPS, selaku ahli gizi menyoroti risiko terkait kelahiran bayi stunting dan juga anemia.

"Ada masalah gizi yaitu anemia, itu terjadi pada orang-orang yang menikah dini. Seorang ibu yang mengidap anemia, maka anaknya berisiko lahir dengan stunting dan juga anemia," jelas Dr. Marudut Sitompul saat dijumpai dalam salah satu acara di Jakarta baru-baru ini.

 Risiko anemia dan stunting ini, diungkap Dr. Marudut sebagai efek domino dari Minimnya pemahaman terhadap kesehatan pada anak usia remaja yang mengalami kehamilan dini tersebut. Belum lagi, dengan usia yang belum matang maka secara emosional pun belum stabil.

Follow Berita Okezone di Google News

Senada dengan pernyataan Dr. Marudut, menurut data Riskesdas 2018, kasus anemia pada remaja itu masih sangat tinggi mencapai angka prevalensi di atas 20 persen. Pada anak usia 5 sampai 14 tahun yang mengalami anemia sebesar 26,8 persen dan usia 15 hingga 24 tahun mencapai 32 persen.

Dengan kasus kehamilan dini yang sudah terlanjur banyak terjadi, Dr. Marudut mengatakan kini yang harus dilakukan adalah memahami bahwa konsumsi tablet penambah darah (TTD) jadi hal yang sangat penting.

Sebab ibu hamil begitu membutuhkan banyak nutrisi bukan hanya TTD, tapi juga asupan asam folat.

"Harus mengonsumsi tablet tambah darah, asam folat dan zat gizi diperlukan untuk mencegah anak stunting. Ibu di usia remaja dengan anemia ini berpeluang melahirkan bayi yang punya masalah tabung saraf terbuka (Neural Tube Defect/ NTD)," tutupnya.

 BACA JUGA:Ratusan Remaja Hamil Duluan, Segera Ajarkan Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Anak

BACA JUGA:Kasus Ratusan Remaja Hamil Duluan, Bagaimana Risiko Kesehatan Sang Ibu Muda?

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.