Share

Studi: Remaja Kurang Tidur Berisiko 50 Persen Lebih Tinggi Kena Penyakit Kronis

Pradita Ananda, Jurnalis · Senin 30 Januari 2023 07:00 WIB
$detail['images_title']
waspada dampak anak remaja kurang tidur, (Foto: Freepik)

MENDAPATKAN tidur yang cukup sangat berkaitan erat dengan kesehatan seseorang. Waktu tidur yang cukup dan berkualitas, sangat berperan penting pada kualitas dan kesejahteraan hidup seseorang. Tak terkecuali kualitas hidup anak-anak usia remaja.

Dari studi penelitian terbaru, hasilnya diungkap bahwa anak-anak remaja yang tidak mendapatkan tidur cukup alias kurang tidur itu berisiko lebih tinggi terkena penyakit kronis yang dapat mengancam nyawa.

Studi ini sendiri dimulai sejak 2004 dengan menggunakan data dari Epidemiological Investigation of Multiple Sclerosis. Sebanyak 2.075 pasien multiple sclerosis dipilih untuk terlibat dalam penelitian ini, bersama dengan 3.164 relawan (orang tanpa MS) sebagai kelompok kontrol.

Tim peneliti kemudia memantau bagaimana tidur lebih dari 7 jam semalam, dibandingkan dengan kelompok yang kurang tidur dari 7 jam. Lantas apa hasilnya?

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Stockholm University di Swedia ini menyimpulkan, bahwa remaja yang tidur kurang dari tujuh jam setiap malamnya punya peluang 40 persen hingga 50 persen lebih besar untuk mengembangkan multiple sclerosis (MS), dibandingkan dengan anak-anak remaja yang cukup tidur, dikutip dari New York Post, Senin (30/1/2023).

Hasil kalau kurang tidur berkorelasi dengan peningkatan risiko MS, mendorong para peneliti untuk mempertanyakan apakah kualitas tidur juga berperan dalam penyakit tersebut.

Follow Berita Okezone di Google News

“Kurang tidur dan kualitas tidur yang rendah selama masa remaja tampaknya meningkatkan risiko pengembangan MS selanjutnya,” tulis para ilmuwan dalam penelitian tersebut.

MS atau multiple sclerosis adalah gangguan neurodegeneratif yang mempengaruhi lebih dari 2,3 juta orang di seluruh dunia, menurut National MS Society. Penyakit kronis ini ditandai dengan rusaknya lapisan saraf pelindung tubuh (selubung myelin).

Rusaknya selubung myelin ini bisa mengakibatkan peradangan dan rasa sakit yang meluas pada tubuh.

“Tidur restoratif yang cukup dibutuhkan untuk fungsi kekebalan tubuh yang optimal. Kekebalan tubuh yang memadai bisa menjadi faktor pencegahan lain terhadap MS,” bunyi keterangan dari penelitian yang sama.

Meskipun penyebab langsungnya tidak diketahui, tapi berbagai faktor seperti genetik, geografi, kekurangan vitamin D, merokok, obesitas, dan infeksi semuanya ini disebut berhubungan dalam perkembangan multiple sclerosis.

Para peneliti juga memaparkan, kurang tidur atau mengalami gangguan tidur memang lumrah dialami sebagian anak-anak di masa remaja. Bisa sebagiannya karena perubahan fisiologis, psikologis, sosial hingga penggunaan media sosial yang terjadi selama periode usia ini.

BACA JUGA:Studi: Vaksin Covid-19 Bisa Bikin Suntik Botox Kurang Efektif

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.