Share

Bisakah Varian Kraken Memicu Kenaikan Kasus Secara Signifikan di Indonesia?

Kevi Laras, Jurnalis · Jum'at 27 Januari 2023 13:04 WIB
$detail['images_title']
Terinfeksi varian kraken (Foto: New atlas)

KASUS pertama varian Kraken di Indonesia pengidapnya warga negara asing (WNA) asal Polandia. Kraken sendiri ternyata menyebabkan kenaikan kasus di 38 negara di dunia, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.

Tentunya ini menimbulkan rasa ingin tahu masyarakat, apakah varian Kraken juga bisa memicu kenaikan kasus secara signifikan ke depannya?

 Covid-19

Menurut dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) Dokter Spesialis Paru, varian kraken bisa memicu kenaikan kasus. Bukan tanpa alasan, kenaikan kasus terjadi jika ada kesadaran masyarakat untuk melakukan testing Covid-19. Sebab gejala dari varian Kraken atau XBB.1.5 ini memang sangat ringan.

"Bisa kalau masyarakat memeriksakan diri bila cuma ada gejala saja dan juga melakukan skrining pada orang terdekat. Masalahnya tidak semua mau periksa apalagi kalau ringan-ringan saja (gejalanya)," kata dr Erlina saat dihubungi MNC Portal, Jumat (27/1/2023).

 BACA JUGA:Sudah Vaksin Booster Covid Dosis 2, Bisakah Terhindar dari Varian Kraken?

Sementara untuk gejala varian Kraken dari kasus pertama ini, hanya batuk ringan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi dan kondisinya saat ini sudah dipastikan negatif.

Follow Berita Okezone di Google News

Perlu diketahui, Kraken diketahui lahir melalui rekombinasi sub-varian BA.2.10.1 dan BA.2.75. "Pasien ini gejalanya batuk ringan sudah dilakukan kontak tracing dan semua kontak negatif. Setelah isoman 8 hari sudah negatif," jelas dr Nadia dalam keterangannya diterima MNC Portal.

Sekadar informasi, penemuan varian Kraken, diperkirakan berasal antara November dan Desember 2022 di atau sekitar negara bagian New York di AS. Kraken ini, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, dianggap berada di balik peningkatan infeksi di seluruh negeri.

"Dua strain yang berbeda dari BA.2 Omicron telah berkumpul bersama untuk menciptakan ini," jelas Sheena Cruickshank, seorang profesor di Lydia Becker Institute of Immunology and Inflammation di University of Manchester dalam neuronews.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.