Kasus Campak di Indonesia Ada Penurunan?
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2023/01/25/483/2752812/kasus-campak-di-indonesia-ada-penurunan-IYig5lroDl.jpg)
PERKEMBANGAN kasus campak di Indonesia pertahun 2022 sebanyak 12 Provinsi sudah berstatus kejadian luar biasa (KLB). Beberapa waktu lalu, dr. Ngabila Salama, Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta mengatakan saat ini di Jakarta belum ada penemuan kasus campak.
Kejadian penyakit Campak yang merebak di Indonesia, dijelaskan Kementerian Kesehatan karena keadaan 2 tahun terakhir atau hampir 3 tahun sejak terdampak dari pandemi Covid-19, membuat implikasi yang tidak baik terhadap cakupan imunisasi.
Â
"Pada bulan Desember sudah ada trend penurunan, sebelumnya mulai meningkat di Juli-November 2022. Belum ditemukan campak pada tahun 2023 di Jakarta," jelas dr Ngabila kepada MNC Portal, Rabu (25/1/2023).
Melansir dari Mayoclinic bahwa ada beberapa gejala campak bisa diketahui selama 10-14 hari, setelah terpapar virus, antara lain:
1. Demam
2. Batuk kering
3. Pilek
4. Sakit tenggorokan
5. Mata meradang (konjungtivitis)
6. Bintik-bintik putih kecil dengan bagian tengah putih kebiruan dengan latar belakang merah, ditemukan di dalam mulut atau di dalam pipi (bintik Koplik)
7. Ruam kulit berupa bercak besar dan rata yang seringkali menyatu sama lain.
Follow Berita Okezone di Google News