Share

Berhubungankah Gizi Buruk dengan Penyakit Campak? Ini Kata Dokter Gizi

Kevi Laras, Jurnalis · Rabu 25 Januari 2023 16:22 WIB
$detail['images_title']
Penyakit campak, (Foto: Shutterstock)

PENYAKIT campak tengah jadi sorotan pemerintah dan masyarakat beberapa waktu belakangan ini.

Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, saat ini sudah 12 Provinsi yang melaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit campak. Disampaikan oleh Kemenkes, merebaknya campak saat ini tak bisa dilepaskan dari rendahnya capaian imunisasi di Indonesia selama kurang lebih 2 sampai 3 tahun belakangan karena dampak pandemi Covid-19.

Selain karena situasi darurat akibat pandemi Covid-19, apakah ada faktor lainnya misalnya gizi buruk yang masih banyak melanda anak-anak di Indonesia? Menurut Dokter Gizi, dr. Marya Haryono, M. Gizi, Sp.GK FINEM, bahwa kondisi gizi buruk tidak ada korelasinya dengan penyakit campak.

"Adakah korelasinya antara gizi buruk dengan penyakit campak? Oh enggak, kalau itu (campak) memang kaitannya dengan virus ya," kata dr. Marya kala ditemui dalam gelaran Talkshow Pentingnya Protein untuk Cegah Stunting bersama Kalbe di Jakarta, Rabu (25/1/2023).

 

Follow Berita Okezone di Google News

Ya, campak merupakan penyakit infeksi sangat menular yang disebabkan oleh virus dari famili Paramyxovirus, seperti rubeola dan rubella dengan penularannya bisa melalui droplet, percikan ludah saat batuk, bersin, bicara, atau bisa melalui cairan hidung.

Namun sedikit berbeda dengan dr. Marya, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menilai campak bisa terjadi karena dipengaruhi oleh status gizi dan imunisasi pada anak itu sendiri.

Jika anak mengalami kekurangan gizi, maka tubuh anak tidak bisa membentuk sistem kekebalan tubuh (antibodi) secara sempurna untuk melawan virus.

"Gabungan yang sempurna antara kurang gizi dengan tidak diimunisasi. Jadi ketika asupan nutrisinya khusus protein hewani tidak cukup, tentu saja proses pembentukan sel imunitas atau antibodinya tidak cukup atau enggak kuat," terang Dr. Piprim dalam Keterangan Pers Hari Gizi Nasional baru-baru ini.

Terkait kasus campak di Indonesia, tercatat di tahun 2022 sudah sebanyak lebih dari 3.341 kasus campak yang dilaporkan.

 BACA JUGA:Dinkes DKI: Kasus Campak di Jakarta Tahun 2023 Masih Nihil 

BACA JUGA:KLB Campak Tahun 2018 versus 2023, Mana yang Lebih Parah?

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.