Share

Teknologi Bayi Tabung Permudah Pasangan Berumur 38 Tahun ke Atas Miliki Anak

Dyah Ratna Meta Novia, Jurnalis · Senin 23 Januari 2023 12:56 WIB
$detail['images_title']
Bayi tabung (Foto: Vecteezy)

SELAMA ini banyak pasangan suami istri yang ingin mendapatkan anak. Namun mereka seringkali susah memperolehnya karena kurang subur. Mungkin karena gaya hidup yang tak sehat, sehingga suami atau istri kurang subur.

Penyebab ketidaksuburan bisa terjadi karena polusi udara, stres, dan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum-minuman keras, atau makan makanan yang tidak sehat. Kesulitan kehamilan juga bisa disebabkan karena embrio yang lemah.

Namun dengan kecanggihan teknologi, suami istri bisa melakukan program bayi tabung untuk mendapatkan anak. Lewat teknologi PGT-A (Pre-Implamantation Genetic Testing for Aneuploidy) yang dapat memilih embrio terbaik dari suami untuk ditanamkan di rahim istri dalam Program IVF membantu Meningkatkan persentase kehamilan hingga 68% pada kelompok usia tertentu.

Prof Arief

Direktur Scientific PT. Morula Indonesia, Prof. Arief Boediono. Ph.D menjelaskan, teknologi PGT-A atau Pre-Implantation Genetic Testing for Aneuploidy merupakan cara mendeteksi masalah kromosom pada embrio untuk mencegah terjadinya keguguran pada pasien ibu dan calon bayi tabung.

"Teknologi PGT-A ini memberikan manfaat bagi pasangan yang memiliki kondisi sudah melakukan program bayi tabung berulang kali dan belum berhasil untuk hamil, pasangan yang memiliki riwayat keguguran berulang, pasangan yang memiliki riwayat kelainan bawaan pada kehamilan sebelumnya, dan ibu yang sudah berusia lanjut," ujar Prof. Arief Boediono.

Dalam teknologi PGT-A terdapat pemeriksaan kromosom lanjutan lainnya yaitu PGT-M (Pre Implantation Genetic Testing for Monogenic / single-gene defect). Beberapa kelainan yang dapat dicegah dengan menggunakan teknologi PGT-M seperti diantaranya Thalassemia, Spinal Muscular Atropy, Cystic Fibrosis dan penyakit genetik lain yang bersifat menurun.

 BACA JUGA: Viral Bayi Bermata Satu Dilahirkan, Apa Kemungkinan Penyebabnya?

"PGT-A merupakan teknologi bayi tabung unggulan terbaru untuk screening kromosom pada embrio yang dimiliki untuk membantu memaksimalkan keberhasilan kehamilan dalam program bayi tabung (IVF). Teknologi ini memungkinkan proses seleksi embrio sehingga embrio yang dimasukkan ke dalam rahim merupakan embrio dengan kromosom normal dan diharapkan mempunyai tingkat keberhasilan hamil lebih tinggi," ungkap Prof. Arief Boediono. Ph.D.

Follow Berita Okezone di Google News

Teknologi PGT-A membantu potensi kehamilan sebesar 68% di kelompok umur 38-39 tahun dan 46% usia diatas 40 tahun. Pada kelompok 38-39 tahun tersebut, persentase kehamilan dengan teknologi PGT-A lebih baik 25% dibanding kehamilan Non PGT-A dan di usia 40 tahun ke atas, PGT-A membantu persentase kehamilan 19% lebih baik dari yg Non PGT-A.

Data lain dalam penelitian mengungkapkan bahwa pasien dalam rentang usia 36-44 tahun memiliki angka kromosom normal (euploid) yang jumlahnya lebih rendah dibandingkan kromosom tidak normal (aneuploid). Ini menunjukkan bahwa teknologi PGT-A harus direkomendasikan pasien dalam kelompok usia tersebut agar tujuan healthy embryo – healthy baby bisa terpenuhi. Di sisi lain saat teknologi ini dapat juga mengidentifikasi embrio dengan kromosom seks yang normal atau sehat dengan mengidentifikasi kromosom 46 XX atay 46 XY, dalam bahasa awam dikenal dengan deteksi jenis kelamin yang normal.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.