Share

Respon WHO Usai China Ungkap Kematian Akibat Covid Tembus 60 Ribu Dalam Sebulan

Vivin Lizetha, Jurnalis · Selasa 17 Januari 2023 09:46 WIB
$detail['images_title']
China ungkap kematian akibat Covid sebanyak 60 ribu dalam sebulan. (foto:

IMBAS dari "buka-bukaan" laporan kematian yang mencapai 60 ribu usai menghapuskan kebijakan nol Covid di China bulan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan negara tersebut terus memantau jumlah mortalitas yang terjadi.

Ini berguna untuk melihat dampak lonjakan kasus di China yang sempat mendapat kritik dunia atas data Covid yang dianggap ditutupi.

 Covid di China

"Ini sangat penting selama periode lonjakan ketika sistem kesehatan sangat terbatas," kata perwakilan WHO kepada Reuters dalam sebuah pernyataan ketika ditanya tentang China.

WHO juga mengungkapkan bahwa belum menemukan waktu yang tepat untuk bertemu dengan pejabat China usai laporan kematian yang menakjubkan itu. Namun badan kesehatan milik PBB itu akan terus bekerja dengan China untuk memberikan masukan dan dukungan.

Pasca kritikan tajam dunia kepada China yang menyebut telah menutupi data asli jumlah kematian Covid-19-nya, akhirnya otoritas kesehatan setempat menyerahkan data tentang kematian di rumah sakit dan rawat jalan kepada WHO, Sabtu (14/1/2023) lalu.

Follow Berita Okezone di Google News

Jumlahnya cukup mengagetkan. Mulai dari awal Desember 2022 hingga 12 Januari 2023, hampir 60 ribu orang meninggal akibat COvid-19 di China. Data angka kematian ini, diungkap WHO saat ini sedang mereka analisa.

"WHO sedang menganalisis informasi ini, data yang mencakup awal Desember 2022 hingga 12 Januari 2023. Informasi ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi epidemiologis dan dampak gelombang kasus ini di China," kata WHO.

 Covid di China

Selain itu, Lawrence Gostin, seorang profesor di Georgetown Law di Washington, DC menyebutkan ada yang menjadi perhatian dunia juga saat ini. Yaitu data urutan genetik virus Covid-19 yang menyebar di China.

"Mendapatkan jumlah korban tewas yang lebih akurat itu menyegarkan. Tetapi akan lebih penting untuk mendapatkan GSD (data urutan genetik) lengkap dari virus yang beredar di China. Itulah perhatian global yang sangat besar," tutup Lawrence.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.