MENGENAL donor sperma, tujuan, syarat, dan manfaatnya menarik diulas. Hal ini adalah proses pengumpulan spesimen sperma baik untuk digunakan segera atau di masa mendatang.
Nantinya, sperma yang disumbangkan dapat disuntikkan ke dalam organ reproduksi wanita (inseminasi intrauterin) atau digunakan untuk membuahi sel telur yang matang di laboratorium (fertilisasi in vitro atau bayi tabung). Penggunaan sperma yang disumbangkan dikenal sebagai reproduksi pihak ketiga.
Seorang pria yang memberikan sumbangan sperma dapat diketahui atau anonim oleh penerima. Sementara sumbangan sperma yang diberikan kepada penerima yang dikenal disebut sumbangan terarah.Tujuan akhirnya adalah membuahi sel telur yang pada akhirnya akan mengarah pada pembuahan dan kelahiran.
Berikut mengenal donor sperma, tujuan, syarat, dan manfaatnya yang dirangkum dari Docdoc:
-Syarat donor sperma:
1. Usia
Sebagian besar bank sperma mengharuskan pendonor berusia antara 18 dan 39 tahun. Beberapa bank sperma menetapkan batas atas usia 34 tahun.
Follow Berita Okezone di Google News
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan akan mencakup pengambilan sampel darah dan urine untuk menguji penyakit menular, seperti HIV. Jika seseorang menjadi pendonor sperma biasa, ia harus menjalani pemeriksaan fisik setiap enam bulan saat memberikan donasi sperma. Ia juga akan diminta untuk melaporkan setiap perubahan dalam kesehatan.
3. Tes Sperma
Sebelum memberikan setiap sampel, ia kemungkinan akan diminta untuk tidak ejakulasi, baik melalui seks atau masturbasi, setidaknya selama 48 hingga 72 jam. Sampel akan dianalisa kuantitas, kualitas dan pergerakannya.
4. Tes Genetik
Sampel darah akan dianalisis untuk melihat apakah ia pembawa kondisi genetik apa pun. Tanyakan kepada bank sperma individu tes mana yang mereka lakukan, karena beberapa bank melakukan pengujian yang lebih intensif daripada yang lain.
Riwayat Kesehatan Keluarga. Seorang pria harus memberikan rincian tentang riwayat kesehatan termasuk kesehatan mental setidaknya dua generasi sebelumnya dari keluarganya. Riwayat yang menunjukkan adanya penyakit keturunan membuat ia tidak bisa mendonorkan sperma.
5. Evaluasi Psikologis
Seorang pria akan ditanya apakah ia khawatir tentang informasi pribadi yang akan dibagikan dengan anak kandung atau tentang kontak di masa mendatang dengan mereka. Jika seorang pria mendonorkan sperma kepada seseorang yang dikenal, kemungkinan besar ia akan diminta untuk berbicara tentang hubungannya dengan penerimanya. Jika ia memiliki pasangan, konseling juga berguna untuknya.
6. Riwayat Pribadi dan Seksual
Seorang pria harus memberikan riwayat terperinci tentang aktivitas seksual, penggunaan narkoba, dan informasi pribadi lainnya untuk menunjukkan apakah ia memiliki faktor risiko untuk mengembangkan penyakit menular, seperti HIV. Ia juga akan diminta untuk membagikan informasi terperinci tentang kebiasaan, pendidikan, hobi, dan minat pribadi. Ia juga diminta untuk memberikan gambar atau video diri atau rekaman audio suara.
Namun demikian, banyak contoh di mana donor adalah teman dan anggota keluarga klien. Beberapa juga telah menggunakan teknologi seperti Internet untuk menemukan donor yang bersedia secara gratis atau dengan biaya lebih rendah. Dalam hal ini, sperma sebenarnya bisa menjadi sumbangan nyata.
Donor sperma memiliki pilihan untuk merahasiakan identitas mereka kepada klien dan calon keturunannya, yang membuat beberapa orang mempertanyakan etika prosedur tersebut. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa banyak anak mengalami trauma begitu mereka mengetahui bahwa mereka dikandung menggunakan sperma yang disumbangkan. Dengan demikian, sejumlah bank kini bersedia membayar premi bagi mereka yang terbuka untuk berbagi setidaknya sebagian informasi dan foto.
(RIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.