KEMOTERAPI dan penyakit kanker, saling terkait satu sama lain dan begitu familiar di kalangan masyarakat seolah sebagai satu paket.
Tak heran, banyak orang awam yang menganggap kemoterapi hanyalah pengobatan untuk para pengidap kanker. Apakah secara medis, benar demikian?
Dijelaskan dokter spesialis penyakit dalam subspesialisasi hematologi onkologi dari RSUP dr Hasan Sadikin Bandung, dr. Indra Wijaya, SpPD bahwa kemoterapi itu sebenarnya merupakan istilah medis. Arti kata dari kemo dan terapi yang maknanya pengobatan secara kimia.
"Dulu kemoterapi itu pengobatan dengan obat-obatan dengan obat kimia. Asalnya kemoterapi itu tidak hanya untuk kanker, tapi dalam perkembangannya kemoterapi itu menjadi seolah-olah eksklusif untuk kanker,” jelas dr.Indra dalam acar Siaran Sehat dikutip dari akun Instagram Radio Kesehatan, Jumat (30/12/2022).
“Pengobatan dengan kimia yang digunakan penyakit lain itu tidak heboh dengan pengobatan kanker ini," sambungnya.
Kemoterapi merupakan salah satu alternatif jenis pengobatan. Konsumsi obat -obat kimia yang untuk prosesnya sudah teruji dan begitu juga efikasinya.
Follow Berita Okezone di Google News
Ya, kemoterapi memang bukan hanya untuk mengobati penyakit kanker, dr. Indra, SpPD mencontohkan, sebetulnya obat-obatan kimia seperti antibiotik dan pengobatan TBC juga bisa disebut sebagai kemoterapi.
"Jadi seperti obat antibiotik, TBC itu juga termasuk kemoterapi. Sebenarnya dari dasar kata, tapi karena tidak memiliki efek samping yang berat dan tidak seheboh untuk kanker,” tuturnya.
Jadi sekarang bisa dipahami, dijelaskan dr. Indra, SpPD bahwasanya kemoterapi ini adalah pengobatan dengan bahan kimia yaitu obat-obatan, sudah teruji sudah teliti panjang sehingga efikasi keamanan itu sudah teruji.
Dalam teknisnya sebagai pengobatan untuk penyakit kanker, diketahui biasanya pengidap kanker umumnya menjalani kemoterapi sebanyak enam kali. Namun, hal ini bisa berlangsung lama bahkan seumur hidup, dilihat dari faktor berdasarkan jenis kanker dan tingkat kankernya atau stadiumnya.
Intensitas sampai 6 kali ini, diungkap bertujuan agar bisa menekan atau membunuh kanker di dalam tubuh, dengan durasi yang dibutuhkan hingga kurang lebih 6 bulan.
"Kalau misalnya dihitung berapa lama, ya sekitar 6 bulan. Kenapa tidak cukup tiga kali? Ya untuk membunuh sel kanker itu, harus membunuh harus sampai ke akar-akar," pungkas dr. Indra
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.