Share

WHO: Kami Sudah Kehabisan Vaksin Kolera di Tengah Lonjakan Kasus

Pradita Ananda, Jurnalis · Sabtu 17 Desember 2022 13:00 WIB
$detail['images_title']
WHO, (Foto: Reuters/Denis Balibouse)

BADAN Kesehatan Dunia (WHO) mengabarkan berita terbaru kurang mengenakkan terkait ketersediaan vaksin kolera.

Dalam laporannya pada Jumat 16 Desember 2022, pejabat resmi WHO, dikutip dari Reuters, Sabtu (17/12/2022) melaporkan bahwa stok global vaksin kolera yang dikelola WHO saat ini kosong.

Kondisi ketiadaan vaksin kolera ini, disebutkan terjadi di tengah melonjaknya kasus penyakit kolera di seluruh dunia.

"Kami tidak memiliki vaksin lagi. Lebih banyak negara terus meminta, dan kondisi ini sangat penuh tantangan,” kata Dr Philippe Barboza, Ketua Tim WHO untuk Penyakit Kolera dan Epidemi Diare.

Stok habis yang dimaksud adalah, emergency stockpile yang dimiliki oleh International Coordinating Group pada penyediaan vaksin yang dikelola oleh WHO dan mitra lainnya. Biasanya, stok darurat ini tersedia sekitar hingga 36 juta dosis yang dalam setahun.

Badan Kesehatan PBB tersebut mengatakan, saat ini tingkat kematian global akibat kolera meningkat dan ada sekitar 30 negara di seluruh dunia yang telah melaporkan wabah kolera pada tahun 2022, yang mana terlihat sekitar sepertiga lebih tinggi dari tahun biasanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Kekurangan vaksin ini, membuat WHO untuk sementara menangguhkan strategi standar vaksinasi dua dosis pada bulan Oktober.

Dari keterangan Dr Philippe, kosongnya vaksin ini sebagian karena disebabkan keputusan pabrikan India untuk menghentikan ekspor. Sementara meski produsen vaksin kolera di Afrika Selatan berencana untuk memulai produksi, tetapi proses produksi ini masih akan memakan waktu selama beberapa tahun.

"Mungkin tidak menarik untuk mengembangkan vaksin kolera, yang pada dasarnya vaksin untuk negara-negara miskin, daripada mengembangkan vaksin Covid-19 yang memang penghasilannya jauh lebih tinggi," kata Dr Philippe lagi.

Kolera yang penyebarannya melalui makanan atau air yang terkontaminasi dan bisa menyebabkan diare akut ini , merupakan penyakit yang tak boleh diremehkan. Sebab meski banyak orang terlihat hanya bergejala ringan tapi penyakit ini mematikan alias bisa membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati.

"Tidak dapat diterima rasanya, di abad ke-21 ini (masih) ada orang yang meninggal karena penyakit yang sangat terkenal dan (sebetulnya) sangat mudah diobati," tegas Dr Philippe.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.