32 Persen Remaja Indonesia Idap Anemia, Berpeluang Lahirkan Anak Stunting!
ANEMIA tidak bisa dipandang remeh sebelah mata, berdasarkan data Riskesdas 2018 tercatat sebanyak 32 persen remaja di Indonesia mengalami anemia. Artinya 3 sampai 4 dari 10 remaja Indonesia mengidap anemia.
Mengapa tak boleh dianggap remeh? Sebab, anemia pada generasi muda ini bisa menjadi cikal bakal kasus stunting di Indonesia, seperti dikatakan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin karena wanita dengan anemia berpeluang melahirkan bayi stunting.
“Remaja putri ini jangan sampai anemia, sebab kalau anemia berisiko tinggi melahirkan bayi stunting,” kata Menkes Budi, dikutip dari Sehat Negeriku Kemenkes, Jumat (16/12/2022).
Maka dari itu, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan intervensi spesifik yang dilakukan sebelum dan saat kehamilan jadi agenda prioritas pemerintah saat ini untuk mencegah stunting pada anak.
“Semua remaja puteri kelas 7 sampai 9 harus diukur zat besinya, kalau HB dibawah 12 maka diberikan tablet tambah darah (TTD) untuk memenuhi zat besi dan asam folat,” sambungnya.
Anemia sendiri bisia menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan, letih dan lesu. Akhirnya bisa akan berdampak pada kreativitas dan produktivitas orang yang mengidapnya. Tak hanya itu, anemia juga meningkatkan kerentanan penyakit pada saat tumbuh dewasa, serta melahirkan generasi dengan gizi bermasalah.
Mereka yang mengalami anemia juga dikatakan dipengaruhi oleh asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktivitas fisik. Maka dari itu, Kemenkes diketahui saat ini tengah gencar melakukan intervensi spesifik salah satunya dengan menyelenggarakan Aksi Bergizi Nasional.
 BACA JUGA:Studi: Orang yang Bangun Pakai Alarm Cenderung Alami Kelelahan Kronis
BACA JUGA:Viral Gaji Dokter Internship Cuma Rp1,1 Juta, Menkes Budi Umumkan Revisi Insentif!
Follow Berita Okezone di Google News
(rpa)