Share

Mengenal 3 Jenis Operasi Hernia, Seperti yang Pernah Dijalani Remy Sylado

Pradita Ananda, Jurnalis · Senin 12 Desember 2022 14:48 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi operasi, (Foto: Freepik)

SEBELUM menghembuskan napas terakhirnya hari ini, Senin 12 Desember 2022, Remy Sylado sempat berjuang melawan penyakit stroke dan sejumlah penyakit komplikasi lainnya selama beberapa tahun terakhir.

Tak hanya stroke, pria bernama asli Japi Panda Abdiel Tambayong itu bahkan di awal tahun 2022 juga sempat menjalani operasi Hernia. Secara medis, ada tiga jenis utama operasi hernia yakni operasi terbuka, laparoskopi (invasif minimal), dan robotic repair. Bagaimana rincian dari setiap prosedurnya? Melansir Cleveland Clinic, Senin (12/12/2022) berikut penjelasannya.

1. Open surgery: Bedah hernia terbuka adalah di mana tempat sayatan, atau potongan dibuat di area selangkangan. Hernia "kantung" yang berisi usus menonjol kemudian iidentifikasi. Dokter bedah kemudian mendorong hernia kembali ke perut dan memperkuat dinding perut dengan jahitan atau jaring sintetis. Umumnya, sebagian besar pasien yang menjalani jenis operasi hernia yang ini sudah bisa pulang beberapa jam setelah operasi, dan merasa baik-baik saja dalam beberapa hari. Meski tetap harus membatasi aktivitas berat dan olahraga, hingga empat hingga enam minggu pasca operasi.

 2. Laparoscopic: Jenis operasi yang minim invasif (luka), dilakukan menggunakan laparoskop, instrumen tipis seperti teleskop yang dimasukkan lewat sayatan kecil di umbilikus (pusar). Prosedur ini biasanya dilakukan dengan pasien yang dibius total. Makanya, sebelum operasi, pasien akan menjalani evaluasi kondisi kesehatan secara umum, termasuk anamnesis, pemeriksaan fisik (dan mungkin pemeriksaan laboratorium) dan elektrokardiogram (EKG).

Follow Berita Okezone di Google News

Sesuai namanya, minim invasif maka pasien tidak akan merasakan sakit selama operasi ini. Perut pasien dipompa dengan gas yang tidak berbahaya (karbon dioksida), yang menciptakan ruang untuk memungkinkan dokter melihat struktur internal.

Peritoneum (lapisan dalam perut) kemudian dipotong untuk memperlihatkan kelemahan pada dinding perut, lalu mesh ditempatkan di bagian dalam untuk menutupi cacat pada dinding perut dan memperkuat jaringan. Setelah operasi selesai, sayatan kecil di perut ditutup dengan satu atau dua jahitan atau dengan pita bedah. Dalam beberapa bulan, sayatan bisa saja hampir tidak terlihat.

3. Robotic: Mirip operasi laparoskopi karena dilakukan juga dengan menggunakan laparoskop dan dilakukan dengan cara yang sama yakni sayatan kecil, kamera kecil, pengembangan perut, memproyeksikan bagian dalam perut ke layar. Bedanya, pada operasi robotic ini ahli bedah duduk di konsol di ruang operasi, dan menangani instrumen bedah dari konsol.

Pperasi robotik bukan hanya bisa dimanfaaatkan untuk menangani hernia yang lebih kecil, atau area yang lemah, sekarang ini juga sudah bisa jadi pilihan untuk merekonstruksi dinding perut. Manfaat lain dari operasi hernia robotik ini, kemungkinan pasien hanya punya bekas luka kecil dan rasa sakit usai operasi ini cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan operasi terbuka.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.